Kamis, 10 Oktober 2024

Harimau Sumatera Lahir Kembar Tiga, Harapan Baru Konservasi Raja Rimba

Latest

- Advertisement -spot_img

Seekor induk harimau sumatera melahirkan kembar tiga di Sanctuary Harimau Barumun, Sumatera Utara.

Pengamatan yang dilakukan melalui kamera CCTV memperlihatkan ketiga anak harimau sumatera itu saat ini dalam kondisi sehat.

Kelahiran ini merupakan yang kedua di Sanctuary Harimau Barumun, setelah kelahiran dua anak harimau sumatera tahun 2018 lalu. Dua anak yang lahir saat itu kini sedang disiapkan untuk dilepasliarkan ke alam.

Kelahiran kembar tiga harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) diperkirakan terjadi Minggu, 23 Januari 2022.

Awal kelahiran ini diketahui Keeper Sanctuary dari pengamatan CCTV pemantau yang beroperasi 24 jam, dan kemudian melaporkannya kepada Yayasan Parsamuhan Bodichita Mandala Medan (YPBMM) untuk selanjutnya diteruskan kepada Balai Besar KSDA Sumatera Utara.

Dari hasil pengamatan langsung petugas Balai Besar KSDA Sumatera Utara, dipastikan terdapat 3 anak harimau sumatera yang sedang disusui induknya.

Anak-anak harimau tersebut terlihat dalam kondisi sehat dan belum dapat membuka mata. Adapun jenis kelamin ketiganya belum bisa diindentifikasi disebabkan kesulitan mengamatinya dari jarak dekat, karena kandangnya yang luas dan ditutupi semak belukar.

Kondisi kandang memang dibuat sedemikian rupa menyerupai kondisi di alam, dimana terdapat pepohonan, semak belukar dan sumber air. Pemantauan terus dilakukan melalui pengamatan CCTV untuk memonitor perkembangannya.

Sebelumnya 3 tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 8 Desember 2018, di tempat yang sama juga telah lahir 2 ekor anak harimau sumatra, berjenis kelamin jantan dan betina yang diberi nama “Surya Manggala” dan “Citra Kartini”. Saat ini kedua anak harimau tersebut sudah berumur 3 tahun dan sedang disiapkan untuk dilepasliarkan ke alam.

Kelima anak harimau ini lahir dari indukan yang sama, yaitu “Gadis” dan “Monang”. Kedua indukan tersebut merupakan konflik dengan manusia dan terkena jebakan jerat.

Plt. Kepala Balai Besar KSDA Sumatera Utara, Irzal Azhar, mengatakan kelahiran kembali 3 ekor anak harimau sumatra, menjadi harapan baru bagi program konservasi harimau sumatra di Indonesia.

Apalagi saat ini kondisi kondisi populasi harimau sumatera cenderung terus berkurang dari tahun ke tahun.
“Pengurangan populasi disebabkan  banyak faktor, antara lain akibat perburuan, pemasangan jerat yang mengakibatkan luka atau kematian, dan juga masih tingginya konflik dengan manusia akibat dari rusaknya habitat,” kata dia dalam keterangannya, Selasa 8 Februari 2022.

Sanctuary Harimau BNWS  yang terletak di Desa Batunanggar, Kecamatan Batangonang, Kabupaten Padanglawas Utara, merupakan tempat yang dibangun Balai Besar KSDA Sumatera Utara, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bekerjasama dengan Yayasan Parsamuhan Bodichita Mandala Medan (YPBMM) pada tahun 2016, dengan tujuan sebagai tempat untuk merehabilitasi harimau korban konflik.

“Tempat ini menyiapkan harimau sumatra korban konflik untuk bisa dilepasliarkan kembali ke habitat aslinya”, ungkap Irzal.

Sanctuary Harimau Barumun yang memilki luas 30 ha, terdapat 8 ekor harimau sumatera yang sedang menjalani perawatan dan rehabilitasi. ***

- Advertisement -spot_img

More Articles