Sabtu, 5 Oktober 2024

Giliran Uni Eropa Sanjung Agenda Indonesia FOLU Net Sink 2030, Nyatakan Siap Bekerja Sama

Latest

- Advertisement -spot_img

Uni Eropa ikut menyanjung dan menyatakan siap untuk menjalin kerja sama formal untuk mendukung sukses agenda Indonesia FOLU Net Sink 2030.

Sikap Uni Eropa ini menyusul tiga negara besar lainnya yaitu Inggris, Amerika Serikat, dan Norwegia, yang sudah lebih dulu menyatakan dukungan bagi agenda FOLU Net Sink.

Sikap Uni eropa disampaikan saat pertemuan bilateral antara Dirjen Pengelolaan Hutan Lestari KLHK Agus Justianto yang didampingi Direktur Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hutan KLHK Krisdianto dengan Director General for the Environment-EU Commission, Florika Fink-Hooijer yang didampingi Assistant to the Director General for the Environment, Luis Planas Herrera di sela Konferensi Perubahan Iklim COP27 UNFCCC di Sharm El Sheikh, Mesir, Senin, 14 November 2022.

“Pihak UE menyampaikan minat penguatan kerja sama untuk mendukung implementasi FOLU Net Sink melalui penyusunan MoU dengan ruang lingkup filing the gap MoU kerja sama Indonesia dengan Amerika Serikat, Norwegia, dan Inggris,” kata Agus.

Pertemuan bilateral tersebut dibuka dengan pembahasan menuju pertemuan konferensi perlindungan keanekaragaman hayati COP15 CBD di Montreal Kanada, Desember ini.

Berkenaan dengan hal tersebut, Indonesia berposisi akan mendukung tahap akhir negosiasi the post-2020 Global Biodiversity Framework (post-2020 GBF).

Agus lalu menjelaskan tentang kemajuan implementasi agenda Indonesia’s FOLU Net Sink 2030.

Ini adalah suatu kebijakan nasional yang mencakup berbagai upaya, utamanya pengendalian deforestasi, pelestarian biodiversitas, proteksi dan restorasi lahan gambut, serta percepatan aksi aforestasi dan reforestasi lahan terdegradasi.

Melalui agenda FOLU Net Sink, Indonesia ingin mencapai tingkat penyerapan gas rumah kaca (GRK) yang lebih besar atau setidaknya seimbang dibandingkan emisinya di sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya (Forestry and Other Land Use/FOLU).

Melalui FOLU Net Sink, Indonesia menargetkan untuk mencapai tingkat emisi minus 140 juta ton setara karbondioksida (CO2e) pada tahun 2030 di sektor kehutanan dan lahan.

Agenda FOLU Net Sink akan menjadi penyokong komitmen pengurangan emisi gas rumah kaca Indonesia yang tertuang dalam dokumen Nationally Determined Contributions (NDC).

Agenda FOLu Net Sink telah menarik perhatian sejumlah Negara besar.

Dalam dialog dengan Menteri LHK Siti Nurbaya di Paviliun Indonesia, Rabu, 9 November 2022 lalu, Menteri Negara untuk Asia, Energi, Iklim, dan Lingkungan Inggris Lord Goldsmith, Menteri Pembangunan Internasional Norwegia Tvinnereim, dan Deputi Utusan Khusus Presiden Amerika Serikat untuk Iklim Rick Duke, juga mengungkapkan pujian dan menyatakan siap bekerja sama untuk mendukung pencapaian agenda tersebut.

Selain membahas FOLU Net Sink, dalam pertemuan bilateral antara Dirjen Agus Justianto dan Dirjen Florika Fink-Hooijer juga membahas tentang perkembangan kebijakan deforestation free supply chain commodities UE.

UE mengklaim kebijakan ini akan memberi manfaat bagi Indonesia, karena Indonesia telah menjalankan kemitraan untuk mempromosikan perdagangan kayu legal, FLEGT-VPA, dengan baik.

Indonesia akan masuk dalam negara low risk dan diberikan kemudahan dalam mengimplementasikan EUDR (EU Deforestation Regulation).

Berkenaan dengan hal tersebut, Dirjen Agus menjelaskan berbagai kemajuan dalam implementasi SVLK di Indonesia, dan berharap UE dapat terus memperkuat upaya sosialisasi setiap perkembangan dari kebijakan regulasi EUDR yang dapat berimplikasi dalam non-tariff barriers secara global. ***

- Advertisement -spot_img

More Articles