Sabtu, 26 April 2025

Pimpin Apel Siaga Kebakaran Lahan 2025, Menteri LH Beri Pesan Tegas Soal Pencegahan

Latest

- Advertisement -spot_img

Kementerian Lingkungan Hidup/BPLH menggelar Apel Siaga Pengendalian Kebakaran Lahan Tahun 2025 di Kawasan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Senin (24/02/25).

Apel ini dihadiri berbagai instansi terkait, termasuk TNI, POLRI, BNPB, BMKG, dan pemerintah daerah, dengan dukungan penuh dari berbagai pemangku kepentingan.

Apel dipimpin langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup/Kepala BPLH, Hanif Faisol Nurofiq.

Dalam arahannya Hanif menegaskan pentingnya langkah antisipatif dalam mengurangi risiko kebakaran lahan.

“Kebakaran lahan tidak hanya mengancam lingkungan tetapi juga berkontribusi signifikan terhadap krisis iklim global,” katanya.

Indonesia memiliki komitmen kuat untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 31,89% dengan upaya sendiri dan 43,2% dengan dukungan internasional sesuai target Nationally Determined Contributions (NDC) 2030, serta mencapai Net Zero Emission pada 2060 atau lebih cepat.

Salah satu kontribusi terbesar dalam pengurangan emisi berasal dari pengendalian kebakaran lahan.

Menteri Hanif Faisol Nurofiq menegaskan pentingnya aksi pencegahan kolaboratif yang melibatkan seluruh elemen bangsa.

“Kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, masyarakat, dan akademisi sangat penting untuk menciptakan sistem pencegahan yang efektif. Setiap pihak memiliki peran strategis dalam menjaga kawasan rawan kebakaran agar tetap aman. Dengan kerja sama yang solid, kita dapat mengurangi risiko dan dampak kebakaran secara signifikan,” ujar Menteri Hanif.

Ia juga menyoroti pentingnya pengawasan menyeluruh di seluruh wilayah Indonesia, khususnya di daerah dengan potensi kebakaran tinggi.

Berdasarkan data Satelit Terra/Aqua (NASA) per 23 Februari 2025, terdapat 59 titik panas dengan tingkat kepercayaan tinggi dan 32 kejadian kebakaran di berbagai wilayah Indonesia.

Meskipun terdapat penurunan hotspot sebesar 53,17% dibandingkan tahun 2024, risiko kebakaran lahan tetap tinggi. Provinsi dengan potensi kebakaran tertinggi meliputi Sumatera Utara, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Papua, Papua Selatan, dan Nusa Tenggara Timur. ***

Sejarah panjang kebakaran besar di Indonesia, seperti yang terjadi pada 1981/1982, 1997/1998, 2007, 2013, 2015, dan 2019, menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan.

Menteri Hanif juga menegaskan perlunya deteksi dini dan pengawasan ketat di wilayah rawan kebakaran. “Pengawasan harus dilakukan secara menyeluruh, terutama di wilayah dengan tingkat kerawanan tinggi. Setiap titik panas harus ditangani dengan cepat melalui patroli
darat, udara, dan pemanfaatan teknologi terbaru,” ujarnya. Langkah-langkah strategis yang harus diambil meliputi identifikasi wilayah rawan, peningkatan koordinasi lintas sektor, pengawasan berbasis teknologi, edukasi masyarakat, hingga penegakan hukum terhadap
pelaku pembakaran lahan.

Dalam menghadapi musim kemarau 2025, KLH/BPLH menyerukan seluruh pihak, termasuk pemerintah daerah, TNI, POLRI, pelaku usaha, serta masyarakat, untuk memperkuat sinergi pencegahan. Edukasi dan kampanye publik harus digencarkan di kawasan rawan kebakaran.

Monitoring prakiraan cuaca secara berkala juga menjadi langkah penting dalam upaya mitigasi. Pemerintah menyiapkan sumber daya manusia, sarana, dan prasarana yang memadai untuk mendukung pengendalian kebakaran di wilayah rentan.

Kebakaran lahan bukan hanya isu lingkungan, tetapi juga berdampak langsung pada kesehatan masyarakat, ketahanan pangan, dan stabilitas ekonomi nasional. Oleh karena itu, sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dunia usaha, akademisi, dan masyarakat menjadi kunci
keberhasilan dalam mencegah kebakaran lahan.

Melalui Apel Siap Siaga Pengendalian Kebakaran Lahan 2025, diharapkan tercipta kesadaran kolektif dan komitmen nyata untuk menjaga lingkungan yang lebih baik demi generasi mendatang.

“Jangan biarkan kebakaran lahan menghambat masa depan Indonesia! Mari kita bersama-sama bergerak untuk mencegah dan mengendalikan kebakaran lahan dengan penuh tanggung jawab,” tegas Menteri Hanif Faisol Nurofiq dalam penutup arahannya. ***

- Advertisement -spot_img

More Articles