Jumat, 26 Juli 2024

APHI Dukung Perluasan SVLK di Tingkat Global

Latest

- Advertisement -spot_img

Kerja sama Forest Law Enforcement, Governance and Trade Voluntary Partnership Agreement (FLEGT-VPA) antara Indonesia dan Inggris, yang telah ditandatangani pada tanggal 29 Maret 2019,  terus diperkuat komitmen oleh kedua belah pihak. 

Hal ini tercermin dari acara Forest Governance,  Markets and Climate (FGMC)  Stakeholder Forum, 27–28 April 2022, di London  yang diselenggarakan Pemerintah Inggris.   

Lord Zac Goldsmith,  Menteri  Pemerintah Inggris yang menangani International Environment and Climate, and UK Animal Welfare and Forests, menyatakan apresiasinya atas capaian perbaikan tata kelola hutan Indonesia.

“Pemerintah Inggris akan terus mendorong implementasi FLEGT VPA Indonesia–Inggris, karena hal ini merupakan wujud dan komitmen Inggris untuk terus memperbaiki tata kelola hutan dan memerangi  perdagangan kayu yang illegal dan tidak lestari,” katanya dalam   pernyataan yang diterima, Minggu 8 Mei 2022.

Melalui forum FGMC tersebut,  Goldsmith menekankan pentingnya perluasan perbaikan tata kelola hutan memperoleh dukungan bersama antara negara produsen dan negara konsumen, untuk menciptakan perdagangan kayu dunia yang lestari.   

Agus Justianto, Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari KLHK, pada kesempatan yang sama mengatakan, penerapan SVLK telah meningkatkan ekspor produk hasil hutan 80 % dalam 13 tahun terakhir,  bahkan di masa pandemi tahun 2021 mencetak nilai ekspor lebih dari 13 Miliar dolar AS. 

Selain itu, perbaikan tata kelola hutan telah menurunkan penebangan liar 60% dalam kurun 15 tahun terakhir, yang secara paralel mengurangi laju deforestasi 75% dalam 3 tahun terakhir. 

Agus menyatakan, penerapan SVLK memberikan pesan penting, bagaimana sebuah standar nasional dibangun secara mandatori untuk menjamin keterlurusan dan kelestarian produk hasil hutan,  melalui konsesus mutipihak dan mendapat pengakuan dari pasar.  

“SVLK adalah wujud nyata bagaimana kerjasama global mendorong perbaikan tata kelola hutan Indonesia, dan oleh karenanya,  sangat penting untuk memperkuat kesepahaman dan kolaborasi pada tingkat global dalam rangka membangun pengakuan dan keberterimaan pasar yang lebih luas atas SVLK dan sistem standar nasional lainnya,” ujar Agus.  

Purwadi Soeprihanto, Sekretaris Jenderal APHI,  mendukung penuh upaya untuk memperluas pengakuan dan keberterimaan  SVLK pada tingkat global, sejalan dengan kerjasama yang telah berjalan melalui FLEGT VPA dengan Uni Eropa dan Inggris.               

“Kerjasama  Business to Business perlu diperkuatuntuk mempromosikan  FLEGT VPA antara Indonesia dengan Uni Eropa dan Inggris, serta membangun pengakuan standar nasional yang luas di tingkat global,” pungkas Purwadi. ***

More Articles