Rabu, 18 Juni 2025

Bayi Orangutan Lahir di Lembaga Konservasi Kasang Kulim, Menteri Kehutanan Beri Nama “Ade”

Latest

- Advertisement -spot_img

Seekor bayi orangutan sumatera (Pongo abelii) berjenis kelamin jantan lahir di Lembaga Konservasi (LK) Kasang Kulim, Kabupaten Kampar, Riau, pada Jumat, (2/5/2025) pukul 09.03 WIB.

Kelahiran ini dilaporkan kepada Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Riau dan langsung ditindaklanjuti oleh tim medis untuk pengecekan kondisi satwa.

Bayi orangutan tersebut diberi nama “Ade” oleh Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni.

Ia merupakan hasil perkawinan antara indukan betina bernama Susi dan jantan bernama Yongki—keduanya merupakan satwa titipan Balai Besar KSDA Riau.

“Kondisi bayi orangutan saat ini sehat dan aktif menyusu langsung dari induknya,” terang tim medis Balai Besar KSDA Riau dalam keterangan resmi.

Kepala Balai Besar KSDA Riau, Supartono, menyatakan bahwa pihaknya terus melakukan pemantauan kesehatan dan tumbuh kembang bayi orangutan tersebut.

Tim juga memberikan arahan kepada perawat satwa (keeper) dan pengelola LK agar menjaga kualitas dan kuantitas pakan induk agar kebutuhan nutrisi tetap terpenuhi.

Orangutan sumatera merupakan satwa endemik Indonesia yang saat ini berstatus Terancam Punah (Endangered) menurut Daftar Merah IUCN (International Union for Conservation of Nature).

Kelahiran bayi orangutan di lembaga konservasi ini menambah populasi dan sekaligus menjadi bukti keberhasilan program pengembangbiakan terkontrol.

Direktur Jenderal KSDAE, Satyawan Pudyatmoko, menyampaikan apresiasinya atas kelahiran ini. “Ini menunjukkan bahwa lembaga konservasi mampu mengimplementasikan pengelolaan satwa yang baik, mulai dari kesejahteraan, perawatan, hingga keberhasilan reproduksi,” ujarnya.

Balai Besar KSDA Riau menyatakan akan terus melakukan pendampingan dan pembinaan terhadap pengelola lembaga konservasi Kasang Kulim, untuk memastikan bahwa lingkungan tetap aman dan sehat sebagai habitat dukung satwa liar. ***

- Advertisement -spot_img

More Articles