Jumat, 10 Oktober 2025

RBC Tahap IV Resmi Diluncurkan, Indonesia Terima USD 60 Juta Dukungan Norwegia

Latest

- Advertisement -spot_img

Pemerintah Indonesia meluncurkan Rencana Investasi Result-Based Contribution (RBC) Tahap IV senilai USD 60 juta dari Pemerintah Norwegia, bersamaan dengan Layanan Dana Masyarakat untuk Lingkungan (Small Grant) Periode III di Jakarta, Kamis (28/8/2025).

Acara ini dihadiri Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Sekretaris Jenderal Kementerian Kehutanan Mahfudz, serta Minister Counsellor Kedutaan Besar Norwegia untuk Indonesia, Kristian Netland.

Dukungan internasional melalui skema RBC telah mencapai total USD 216 juta, yang terdiri dari USD 56 juta pada Tahap I, USD 100 juta pada Tahap II dan III, serta USD 60 juta pada Tahap IV yang baru diluncurkan.

Sekretaris Jenderal Kementerian Kehutanan Mahfudz dalam laporannya menyampaikan bahwa pendanaan tahap sebelumnya telah disalurkan kepada 52 mitra pelaksana yang terdiri atas pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat, dan perguruan tinggi.

Dari hasil pelaksanaan, tercatat penanaman 4,6 juta bibit tanaman pada areal seluas 11.215 hektare yang setara dengan penyerapan 21 ribu ton CO₂ ekuivalen.

Program tersebut juga melibatkan partisipasi 35.180 masyarakat dalam 383 kelompok serta penyelesaian 40 konflik tenurial. Selain itu, program small grant telah menyalurkan Rp80 miliar kepada 384 kelompok masyarakat dengan kegiatan yang mencakup penghijauan, energi baru terbarukan, ekowisata, restorasi sungai, pengelolaan sampah, hingga kesehatan.

“Kemitraan Indonesia–Norwegia telah menjadi contoh nyata keberhasilan kerja sama berbasis kinerja demi hutan yang lestari, pembangunan rendah karbon, dan kesejahteraan masyarakat untuk masa depan berkelanjutan,” ujar Sekjen Mahfudz.

Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni dalam arahannya menegaskan bahwa sektor Forests and Other Land Uses (FOLU) merupakan sektor vital untuk mendukung implementasi Paris Agreement dan pencapaian target penurunan emisi sesuai komitmen Nationally Determined Contribution (NDC).

“Keseimbangan tiga pilar ekologi, ekonomi, dan sosial perlu menjadi perhatian kita bersama untuk masa depan. Visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Visi Indonesia Emas 2045, sebagaimana tertuang dalam RPJP Nasional maupun RPJMN, telah meletakkan pondasi untuk menurunkan intensitas emisi menuju Indonesia Net Zero Emission 2060,” ujar Menhut Raja Juli.

Sementara itu, Minister Counsellor Kedutaan Besar Norwegia, Kristian Netland, menyampaikan apresiasi atas capaian Indonesia dan menegaskan pentingnya kolaborasi kedua negara dalam menghadapi krisis iklim.

“Peluncuran RBC Tahap IV dan Small Grant III bukan sekadar acara, tetapi sebuah tonggak penting dalam perjalanan Indonesia mencapai target FOLU Net Sink 2030. Hutan Indonesia akan menjadi sekutu kuat dalam melawan perubahan iklim, dan Norwegia bangga menjadi bagian dari perjalanan ini,” kata Netland.

Ia menambahkan bahwa kerja sama ini merupakan salah satu contoh kemitraan iklim paling sukses di dunia, yang dibangun atas kesetaraan dan saling percaya, serta tidak hanya bermanfaat bagi kedua negara, tetapi juga bagi dunia dan generasi mendatang.

Nantinya, pendanaan RBC Tahap IV akan difokuskan pada lima program tematik, yaitu;

  1. pengelolaan hutan lestari,
  2. peningkatan penyerapan karbon,
  3. konservasi keanekaragaman hayati,
  4. restorasi ekosistem gambut,
  5. penegakan hukum dan peningkatan kapasitas kelembagaan.

Selain itu, Small Grant tetap menjadi instrumen pendukung untuk memastikan partisipasi masyarakat di tingkat akar rumput. Dengan dukungan pendanaan internasional serta keterlibatan berbagai pihak, pemerintah Indonesia meneguhkan langkah mempercepat pencapaian FOLU Net Sink 2030 dan menyiapkan jalur menuju target Net Zero Emission 2060. ***

- Advertisement -spot_img

More Articles