Jumat, 25 April 2025

Tren Menanjak Kinerja Ekspor Produk Kayu Indonesia Triwulan Pertama 2025, Modal Hadapi Perang Tarif

Latest

- Advertisement -spot_img

Kinerja ekspor produk kehutanan khususnya kayu Indonesia sedang dalam tren menanjak di triwulan pertama tahun 2025.

Kondisi ini menjadi modal yang bagus menghadapi perang dagang global yang pecah sebagai dampak dari kebijakan penaikan tarif impor Amerika Serikat oleh Presiden Donald Trump.

Berdasarkan data dari Kementerian Kehutanan yang diolah Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI), nilai ekspor produk kayu pada tahun 2025 hingga Maret tercatat tumbuh sebesar 8% jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (YoY). Sementara secara volume, pertumbuhannya mencapai 6%.

Nilai ekspor produk kayu sampai Maret 2025 tercatat sebesar 3,23 miliar dolar dengan volume mencapai 4,32 juta ton.

Sedangkan pada periode yang sama tahun 2024, ekspor tercatat sebesar 2,98 miliar dolar AS dengan volume sebesar 4,07 juta ton.

Produk kayu yang berkontribusi paling besar pada capaian ekspor pada tahun 2025 secara berturut-turut adalah kertas dengan 1,05 miliar dolar AS disusul pulp (890,9 juta dolar AS), panel kayu (567,06 juta dolar AS) dan furnitur (423,5 juta dolar AS).

Kinerja ekspor produk kayu ditopang oleh tumbuhnya permintaan di sejumlah negara tujuan ekspor utama. Di China misalnya, ekspor produk kayu Indonesia tercatat mencapai 830,4 juta dolar AS, tumbuh 9,3% dibandingkan tahun lalu.

Kemudian ekspor produk kayu Indonesia juga naik 20% untuk pasar AS dan tercatat 540,3 juta dolar AS.
Sementara ekspor ke Uni Eropa dan Inggris tercatat sebesar 336,12 juta dolar AS, tumbuh sebesar 17,77%.

Meski demikian, pada sejumlah negara tujuan, ekspor justru mengalami penurunan. Ke Jepang misalnya, ekspor tercatat senilai 299,9 juta dolar AS, turun sebesar 0,5%.

Kemudian ekspor ke Republik Korea tercatat sebesar 132,3 juta dolar AS, turun sebesar 23,7%. Turunnya ekspor ke Korea banyak dipengaruhi dari turunnya permintaan untuk produk kayu serpih yang merupakan bahan baku wood pellet.

Meski dalam tren menanjak, upaya untuk mempertahankan kinerja ekspor perlu dilakukan. Apalagi, jika dilihat trennya, pertumbuhan ekspor 2025 sedikit melambat setelah pada Januari dan Februari ekspor sempat tumbuh masing-masing sebesar 14,2% dan 14,4% secara YoY. ***

- Advertisement -spot_img

More Articles