Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni memimpin kegiatan penanaman pohon serentak yang dilakukan di 37 provinsi seluruh Indonesia dari Kecamatan Alak, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (14/01/2025).
Penanaman ini adalah dalam rangka mendukung program swasembada pangan yang diusung Presiden Prabowo Subianto dan tercantum dalam Asta Cita ke-2.
Pada kesempatan itu Menhut menjelaskan dukungan sektor kehutanan terhadap Asta Cita Pak Presiden Prabowo tentang ketahanan pangan.
Menurut Menhut, dukungan sektor kehutanan terhadap ketahanan pangan tidak berarti akan serta-merta dilakukan dengan membuka hutan.
“Ada opsi-opsi lain yang kita bisa meminimalisir bahkan tanpa deforestasi dengan sebuah nomenklatur yang sudah ada sebenarnya, yaitu hutan cadangan pangan dan energi, artinya kita dapat memaksimalkan fungsi hutan yang sudah ada bahkan merehabilitasi hutan yang rusak dengan menanam pohon-pohon, sekaligus kita bisa melaksanakan tumpang sari atau agroforestry, dimana kita bisa menanam tanaman pangan disela tanaman hutan,” ujar Menhut.
Menhut Raja Antoni juga kembali menyampaikan bahwa yang menjadi tujuan kita bersama adalah pembangunan tak boleh henti, tetapi keberlanjutan yang ditopang oleh alam yang lestari oleh hutan yang baik harus tetap dilanjutkan.
“Pembangunan tidak boleh berhenti, hutan tetap lestari, dan kesejahteraan masyarakat itu pasti. Ini adalah 3 pilar yang tidak boleh kita potong-potong, tidak boleh hutannya rusak demi ketahanan pangan misalkan, atau mendirikan sekolah kemudian merusak hutan, atau sebaliknya menjaga hutan tapi tidak memiliki implikasi pada kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.
Penanaman serentak kali ini juga menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk rehabilitasi hutan dan lahan secara masif pada hutan dan lahan yang terdegradasi dan juga menjaga ketahanan air.
“Bayangkan bagaimana cita-cita besar untuk swasembada pangan dan energi dapat tercapai kalau sumber air kita terganggu, sumber air kita menjadi tercemar tidak lagi berfungsi dengan baik. Salah satu caranya adalah memastikan lahan-lahan kritis kita yang sudah disampaikan oleh Pak Hashim di COP 29 kemarin, bahwa sebanyak 12,7 juta yang di kawasan hutan, sebesar 6,5 juta ini dapat kita tanam kembali, sekali lagi menanamnya juga sekaligus dengan cara agroforestry,” jelasnya.
Untuk diketahui, penanaman pohon berpusat di Kupang, Nusa Tenggara Timur ini dilakukan secara serentak di 37 provinsi, di 100 titik penanaman, dengan jumlah total bibit kurang lebih 1 juta batang pohon. Sejumlah jenis tanaman yang ditanam mendukung ketahanan pangan, energi, dan air, seperti sukun, aren, nyamplung, dan buah-buahan multipurpose tree species (MPTS) lainnya.
Menhut memimpin langsung penanaman serentak yang diikuti oleh Forkompimda setempat dan sejumlah perwakilan di berbagai wilayah melalui virtual. Sementara itu, Wakil Menteri Kehutanan Sulaiman Umar juga turut melakukan penanaman dari Majalengka Jawa Barat. ***