Jumat, 25 April 2025

Pesawat Nomad, Tank Amphibi, dan Meriam Kapal Perang Betot Perhatian Para Taruna AAL-Surabaya

Latest

- Advertisement -spot_img

Para Taruna Akademi Angkatan Laut-Surabaya (AAL-Surabaya) sangat terkesan menyaksikan koleksi dokumen Drumband AAL saat tampil di New York World Fair – USA tahun 1964, juga saat KRI Dewaruci dengan awak para taruna AAL tampil di Pelabuhan New York USA, disambut Presiden AS Ronald Reagan didampingi Duta Besar RI Soesilo Soedarman, pada Peringatan 100 Tahun Statue of Liberty 1986, kemudian juga saat taruna AAL tampil pada World Expo Milan Italia 2015.  

Kesemua dokumen sejarah tadi di runut oleh para taruna AAL-Surabaya asal ex Karesidan Banyumas, saat berkunjung ke Museum Soesilo Soedarman di Desa Gentasari, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, dalam rangka Cuti Lebaran, 2 April 2025.

Museum Soesilo Soedarman yang berlokasi di Desa Gentasari, Kabupaten Cilacap, menghimpun beragam dokumen, memorabilia dan artefak kenangan milik Almarhum Jenderal Soesilo Soedarman, salah satu tokoh Nasional asal Cilacap. 

Beberapa koleksi artefak dan dokumen berkaitan dengan TNI-AL dan AAL terhimpun di Museum ini.  Di halaman Museum, para taruna AAL-Surabaya bisa menyaksikan Pesawat Patroli Maritim N-22 Nomad TNI-AL dengan Nomor P-806, yang pada kurun 1981 – 1985 dipakai oleh Panglima Kowilhan-I, Letjen Soesilo Soedarman untuk operasi patroli maritim di wilayah Selat Malaka hingga Laut Natuna Utara. 

Juga dijumpai Meriam-meriam ex kapal Landing Ship Tank (LST) TNI-AL, KRI Teluk Saleh-510, yang bekas kapal AL  AS USS Clarke County-601, LST KRI Teluk Bone-511, yang bekas kapal AL AS USS Iredel County-839 dan ranjau ranjau laut.

Pada Mei 1970, Presiden Soeharto mengadakan kunjungan kenegaraan ke Amerika Serikat dan disambut Presiden AS Richard Nixon.  Saat itu, kerja sama pertahanan RI-AS disepakati dengan pengadaan kapal kapal perusak kawal, kapal kapal LST dan kapal kapal penyapu ranjau ex US Navy untuk TNI-AL.  Atase Pertahanan RI kala itu, Brigjen Soesilo Soedarman, ditugasi untuk menindak-lanjuti pertemuan kedua kepala negara tadi dan berhasil mendatangkan kapal kapal dimaksud ke Indonesia.  Koleksi ini di Museum merupakan memorabilia kerjasama pertahanan RI – AS dekade 1970-an lalu.

Dibagian dalam museum, para taruna AAL menjumpai Ruang Jenderal Soesilo Soedarman dan Kelautan. Ruang Memorabilia, yang diresmikan oleh KSAL Marsekal TNI Dr. Marsetio tahun 2014 itu, mengabadikan miniatur beragam jenis kapal-kapal perang TNI-AL. Diabadikan pula Dokumen Deklarasi Benua Maritim Indonesia 1996, serta Pembentukan Dewan Kelautan Nasional (DKN) Tahun 1996,  dengan Ketua Harian dijabat Menko Polkam RI Soesilo Soedarman. 

Di Ruang itu, diabadikan pula dokumen dua Laksamana Bintang Empat TNI AL, yaitu mantan Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono dan mantan KSAL, Laksamana Soeparno, yang ijazah kedua perwira tadi ditanda-tangani oleh Komandan Jenderal AKABRI, Mayjen Soesilo Soedarman, tahun 1978.

Kunjungan para taruna AAL-Surabaya ke Museum Soesilo Soedarman diharapkan dapat lebih meningkatkan nilai nilai kejuangan para calon pemimpin TNI-AL ini, guna dapat meneruskan cita-cita perjuangan para pendahulu mereka.  ***

- Advertisement -spot_img

More Articles