Jumat, 4 Juli 2025

Menteri Kehutanan Ajak Relawan Rinjani Bahas Reformasi Standar Keamanan Pendakian

Latest

- Advertisement -spot_img

Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni kembali menegaskan pentingnya pembenahan sistem keamanan pendakian di kawasan konservasi.

Dalam pertemuan tertutup yang digelar di Gedung Kementerian Kehutanan, Rabu (2/7/2025), Raja Antoni mengundang langsung para relawan dari tim penyelamatan Rinjani untuk memberikan masukan terkait pengalaman di lapangan.

“Saya ingin ada pembenahan menyeluruh terhadap sistem pengelolaan pendakian, terutama di kawasan Taman Nasional. Aspek keselamatan harus menjadi prioritas,” ujar Menteri Raja dalam keterangannya.

Turut hadir dalam forum diskusi tersebut perwakilan Rinjani Squad seperti Abdul Haris Agam dan Herna Hadi Prasetyo, serta Mustiadi dari EMHC dan Samsul Padli dari Unit SAR Lombok Timur. Selain itu, jajaran Ditjen KSDAE dan Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani, Yarman, ikut memberikan pandangan teknis.

Menteri Raja menyoroti pentingnya pendekatan partisipatif dalam merumuskan parameter “safety first”, dengan melibatkan para porter, pemandu, dan relawan yang memiliki pengalaman langsung di jalur pendakian.

“Kita tidak bisa mendesain kebijakan dari balik meja saja. Harus ada dialog dengan para pelaku lapangan yang tahu persis tantangan dan risiko di gunung,” tambahnya.

Salah satu usulan yang mulai dikaji adalah penggunaan sistem pelacakan berbasis Radio Frequency Identification (RFID). Menteri Raja menyampaikan bahwa teknologi tersebut sudah berhasil diterapkan di Gunung Merbabu dan akan segera diadopsi di Rinjani.

“RFID harus segera diberlakukan di Rinjani untuk mempermudah pemantauan dan evakuasi jika terjadi kondisi darurat,” tegasnya.

Ia juga mengusulkan diterapkannya sistem klasifikasi tingkat kesulitan gunung di Indonesia sebagai dasar syarat pendakian. Inisiatif ini diharapkan dapat mencegah pendaki pemula mencoba jalur ekstrem tanpa kesiapan yang memadai.

“Dengan pendekatan ini, kita bisa mengurangi risiko kecelakaan dan menyelamatkan nyawa,” pungkas Menteri Kehutanan.

Langkah ini merupakan bagian dari agenda reformasi kebijakan konservasi berbasis keselamatan dan ketangguhan, menyusul insiden yang menimpa pendaki asal Brasil di Gunung Rinjani beberapa waktu lalu. ***

- Advertisement -spot_img

More Articles