Rabu, 20 November 2024

Kontribusi Furnitur Pada PDB Menurun, Pelaku Industri Diminta Perhatikan Tren Pasar

Latest

- Advertisement -spot_img

Kontribusi industri furnitur mengalami penurunan pada PDB Nasional.

Sebagai gambaran, pada tahun 2022, kontribusi industr furnitur berkontribusi sebesar 1,3% pada PDB Nonmigas dengan nilai kinerja ekspor sebesar 2,5 miliar dolar AS.

Pada tahun 2023, sampai bulan Juni nilai ekspor furnitur dan kerajinan mencapai 1,1 miliar dolar AS.

“Jika dilihat sejak beberapa tahun lalu, tren kontribusinya menurun. Kami harapkan ke depan, hingga tahun 2029, sektor ini dapat memberikan kontribusi lebih besar terhadap sektor manufaktur guna meningkatkan PDB nasional,” ungkap Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita pada pembukaan Musyawarah Nasional ke-3 HIMKI di Jakarta, Rabu 31 Agustus 2023.

Menghadapi kondisi tersebut, Menteri Agus memaparkan beberapa hal yang akan mempengaruhi pasar furnitur saat ini dan di masa mendatang.

Tren tersebut adalah meningkatnya tren belanja online, penggunaan teknologi berbasis industri 4.0, meningkatnya permintaan akan furnitur ramah lingkungan serta meningkatnya kebutuhan furnitur fungsional, desain ergonomis, dan customized terutama bagi generasi milenial dan gen Z.

Terhadap kondisi tersebut Kemenperin telah menyusun strategi yang berfokus kepada tiga hal, yaitu penguatan media promosi produk, peningkatan produksi furnitur ramah lingkungan, serta penguatan riset referensi pasar furnitur.

Dalam rangka menjamin ketersediaan dan stabilitas pasokan bahan baku, Kemenperin melakukan upaya perbaikan yang berfokus pada penyediaan akses yang lebih baik sehingga tercapai pola rantai pasok bahan baku furnitur ideal melalui fasilitasi Pusat Logistik Bahan Baku Industri Furnitur serta koordinasi dengan K/L terkait.

Kemenperin juga mendirikan Politeknik Furnitur dan Pengolahan Kayu di Kendal guna mendukung penyediaan SDM terampil bagi industri ini.

“Selain itu, Kemenperin menerbitkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 46 Tahun 2022 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Nilai TKDN untuk Industri Kecil. Dengan kebijakan ini, penerbitan TKDN IK menjadi sederhana dan cepat, hanya membutuhkan waktu lima hari kerja dan dilakukan melalui portal SIINas,” tutur Agus.

Dia menekankan semua program pemerintah tersebut diintensifkan sebagai wujud keberpihakan pemerintah untuk industri dalam negeri agar dapat maju dan berdaya saing.

Selain terus meningkatkan pasar ekspor, pelaku industri furnitur juga diharapkan agar tidak meninggalkan pasar dalam negeri dengan inovasi-inovasi produksi yang lebih sesuai dengan karakteristik dan permintaan dalam negeri.

“Semakin tingginya kesadaran lingkungan dari konsumen furnitur diharapkan dapat memacu pelaku industri untuk terus melakukan perbaikan-perbaikan dalam produksi, sehingga bisa lebih efisien, bersumber dari bahan baku lestari, ramah lingkungan, menerapkan circular economy, berperan dalam penurunan emisi gas rumah kaca, dan menghasilkan produk berbasis eco design,” tutup Menperin. ***

- Advertisement -spot_img

More Articles