Rabu, 15 Januari 2025

Dihadiri 700 Ilmuwan dari 22 Negara, Konferensi Terumbu Karang Internasional Digelar di Manado

Latest

- Advertisement -spot_img

Konferensi Terumbu Karang Internasional (International Conference on Sustainable Coral Reefs) digelar di Kota Manado untuk mendorong kolaborasi demi kelestarian terumbu karang di dunia.

Konferensi yang digelar pada 13 – 15 Desember 2024 ini mengambil tema “Melestarikan Terumbu Karang: Sains, Konservasi, Ketahanan, dan Pembangunan”.

“Konferensi ini akan menjadi wadah untuk meningkatkan kesadaran, berbagi praktik terbaik, dan memobilisasi dukungan untuk pelestarian dan pemanfaatan berkelanjutan ekosistem laut yang penting ini,” ungkap Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan Victor Gustaf Manoppo yang mewakili Menteri Kelautan dan Perikanan saat membuka konferensi itu, Jumat, 13 Desember 2024.

Konferensi tersebut menjadi bagian dari peringatan “Hari Nusantara 2024″ dan dan peringatan 15 Tahun Coral Triangle Initiative (CTI) Summit. Konferensi diharapkan bisa mendorong kolaborasi, berbagi pengetahuan, dan pengembangan solusi praktis untuk menjaga terumbu karang, khususnya di wilayah yang disebut Segitiga Terumbu Karang (CTI) bagi generasi mendatang.

Konferensi ini akan menjadi wadah untuk meningkatkan kesadaran, berbagi praktik terbaik, dan memobilisasi dukungan untuk pelestarian dan pemanfaatan berkelanjutan ekosistem laut di kawasan CTI yang terdiri dari Indonesia, Malaysia, Filipina, Papua Nugini, Kepulauan Solomon, dan Timor-Leste.

Victor menegaskan tentang pentingnya wilayah Segitiga Terumbu Karang.
Segitiga Terumbu Karang.

Sementara itu, Executive Director of CTI-CFF Regional Secretariat Dr. Frank Keith Griffin mengatakan, konferensi ini menjadi ajang untuk mempromosikan Coral Triangle dengan menunjukkan kepada dunia pentingnya ekosistem terumbu karang di wilayah itu dan perannya bagi masyarakat global.

“Konferensi internasional ini menjadi platform untuk meningkatkan kesadaran global, termasuk mereka di luar wilayah Coral Triangle, tentang nilai ekosistem ini bagi keberlanjutan hidup banyak orang, baik di dalam maupun luar wilayah Coral Triangle,” tandasnya.

Ketua Panitia Pelaksana Konferensi International Terumbu Karang Prof. Indroyono Soesilo menjelaskan konferensi ini mempertemukan sekitar 700 ilmuwan, pembuat kebijakan, dan pemangku kepentingan dari sekitar 22 negara.

Pada konferensi ini Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) meluncurkan dokumen ”Terumbu Karang Indonesia: Masa Kini dan Masa Depan” sebagai rujukan untuk konservasi, preservasi, rehabilitasi dan pemanfaatan secara lestari terumbu karang di Indonesia. ***

- Advertisement -spot_img

More Articles