Pemerintah menyiapkan langkah-langkah mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan seiring dengan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang mengungkapkan bahwa fenomena El Nino masih membayangi sepanjang tahun 2024.
Langkah-langkah antisipasi itu menjadi resep sukses pengendalian karhutla selama beberapa tahun belakangan, termasuk pada tahun lalu ketika fenomena El Nino yang lebih kering, bahkan dibanding tahun 2019, terjadi.
“Saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas kerja keras dari semua pihak dalam pengendalian karhutla di Indonesia,” ujar Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Hadi Tjahjanto saat memimpin Rapat Koordinasi Khusus (Rakorsus) terkait Antisipasi dan Penanggulangan Karhutla 2024 yang berlangsung secara hybrid di Jakarta, Kamis, 14 Maret 2023.
Meski begitu, Menko Hadi Tjahjanto mengingatkan semua daerah tetap siap siaga dan meningkatkan usahanya untuk melakukan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan, mengingat El Nino moderat masih bertahan di Maret 2024.
Di hadapan para Gubernur, Pangdam, Kapolda, dan Kajati yang hadir, Menko Hadi juga meminta untuk diteruskan kepada jajaran di bawahnya untuk melaksanakan amanah ini dan melaksanakan Instruksi Presiden No. 3 Tahun 2020 tentang Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan secara sungguh-sungguh.
“Sekali lagi, saya ingatkan bahwa saat ini juga momentum bulan Ramadhan dan sebentar lagi akan datang Idul Fitri 1445 H, bahwa pesan Yth. Bapak Presiden RI agar tidak terjadi karhutla yang mengganggu,” ungkapnya.
“Saya juga minta kepada seluruh Kementerian/Lembaga, Panglima TNI dan Kapolri, Kepala Daerah, Pangdam/Danrem, Kapolda dan stakeholder/perusahaan serta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan saling bahu membahu dalam upaya untuk menanggulangi karhutla,” lanjut Menko Hadi.
Dalam laporannya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya menyampaikan bahwa Tahun 2023 yang lalu Indonesia bisa menurunkan luas karhutla sebesar kurang lebih 488.064,65 Ha atau sebesar 29,59% dibandingkan dengan Tahun 2019.
Menurut BMKG, Tahun 2023 intensitas El Nino lebih kuat bila dibandingkan dengan El-Nino pada Tahun 2019.
Begitu juga perbandingan akumulasi hotspot tahun 2023 dan 2019, terdapat penurunan hotspot 15.961 Titik (59,92%). Selain itu, emisi dari karhutla Tahun 2023 sebesar 182.714.440 terdapat penurunan emisi sebesar 421.091.134 ton CO2e (69,74%).
Sebagaimana pantauan BMKG, bahwa El-Nino moderat masih bertahan di Maret 2024, indeks ENSO diprediksi turun secara gradual menuju netral pada April 2024, sementara itu IOD netral diprediksi terus bertahan pada semester I tahun 2024. Semua daerah senantiasa harus tetap siap siaga dan meningkatkan usahanya untuk melakukan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan. ***