Metode Pembelajaran metode pembelajaran inovatif, seperti Kamishibai (teater kertas Jepang) dan Machitanken (eksplorasi lingkungan) berdampak positif pada peningkatkan pemahaman siswa tentang bencana sekaligus melatih mereka dalam berpikir kritis serta mengambil keputusan yang tepat dalam situasi darurat.
Demikian hasil penelitian bertajuk “Training on Creating Learning Media for Handling of Disaster Mitigation for Elementary School Teachers” yang telah diterbitkan dalam ASEAN Natural Disaster Mitigation and Education Journal (ANDMEJ).
Penelitian dilakukan oleh tim peneliti dari Universitas Kitakyushu, Jepang, dan Universitas Pakuan, Indonesia. Tim ini dipimpin oleh Indriyani Rachman, bekerja sama dengan Fumitoshi Murae dan Yayoi Kodama.
Fokus utama penelitian ini adalah meningkatkan kapasitas guru dalam mengajarkan mitigasi bencana kepada siswa melalui metode pembelajaran inovatif, seperti Kamishibai (teater kertas Jepang) dan Machitanken (eksplorasi lingkungan).
Hasil penelitian ini dipaparkan pada webinar yang diselenggarakan oleh Institute for Advanced Social, Science, and Sustainable Future (IASSSF), Jumat (21/2/2025).
Webinar ini bertujuan untuk membagikan hasil penelitian serta praktik terbaik dalam pengembangan media pembelajaran mitigasi bencana bagi guru sekolah dasar.
Indriyani Rachman memaparkan penelitian dilaksanakan di Nusa Tenggara Barat, khususnya Kota Mataram.
Lokasi ini dipilih karena tingkat kerawanan bencananya yang tinggi. Dari 14 jenis bencana yang sering terjadi di Indonesia, 11 di antaranya terjadi di wilayah ini. Oleh karena itu, peningkatan kesiapsiagaan melalui edukasi berbasis sekolah menjadi sangat penting.
Pelatihan bagi para guru dilakukan secara bertahap, mulai dari pembekalan teori, uji coba media pembelajaran, hingga evaluasi dampak terhadap pemahaman siswa.
Para peserta mengikuti pelatihan daring selama tiga bulan, kemudian menjalani program intensif di Kitakyushu, Jepang, untuk mempelajari metode edukasi bencana yang telah diterapkan di sana dan mengadaptasikannya dalam kurikulum sekolah di Indonesia.
“Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode Machitanken dan Kamishibai tidak hanya meningkatkan pemahaman siswa tentang bencana tetapi juga melatih mereka dalam berpikir kritis serta mengambil keputusan yang tepat dalam situasi darurat,” papar Indriyani Rachman.
Melalui webinar ini, diharapkan lebih banyak institusi pendidikan tertarik untuk mengadopsi metode pembelajaran inovatif ini dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan bencana di Indonesia.
Indriyani Rachman juga menegaskan pentingnya memasukkan pendidikan mitigasi bencana ke dalam sistem pendidikan nasional agar generasi muda lebih siap menghadapi potensi bencana di masa depan. ***