PT Dharma Satya Nusantara (DSN) mendapatkan fasilitas pendanaan senilai 15 juta dolar AS dari Asian Development Bank (ADB).
Pendanaan dalam bentuk pinjaman itu akan digunakan oleh perusahaan yang melantai di bursa dengan kode DSNG itu untuk memperluas bisnis pengolahan produk kayu atau agroforestri yang berkelanjutan yang berketahanan iklim di Jawa.
Berdasarkan keterangan resmi di Jakarta, Jumat 27 Januari 2023, oleh DSN dana dari ADB akan dimanfaatkan untuk pembiayaan pengembangan energi yang efisien, serta penghematan penggunaan air dan penyediaan bahan baku kayu dari pohon budidaya asli Indonesia, yaitu Sengon dan Jabon.
“Pendanaan ADB akan mempromosikan agroforestri yang berkelanjutan dan inklusif, mencegah deforestasi dan mendukung keanekaragaman hayati, sambil menunjukkan bagaimana sektor swasta dapat meningkatkan pendapatan masyarakat desa dan ketahanan iklim melalui model
pengadaan yang inovatif dan dengan memberikan pelatihan kepada petani,” kata Spesialis Investasi Senior Departemen Operasi Sektor Swasta ADB Carine Donges.
Selain itu, terdapat bantuan teknis berupa dana hibah sebesar 500 ribu dolar AS yang dikelola oleh ADB, yang akan meningkatkan kapasitas praktik pertanian tahan iklim untuk sistem agroforestri yang kompleks
Dana hibah tersebut akan digunakan untuk memberikan literasi keuangan kepada sekitar 4.000 petani dan 1.200 perempuan.
“Kawasan ini menghadapi dampak perubahan iklim yang terus meningkat, yang berdampak pada penghidupan, pangan, air, dan kesehatan bagi jutaan orang, di mana kaum perempuan terkena dampak secara tidak proporsional,” kata Carine.
Dia menyampaikan pembiayaan tersebut menunjukkan komitmen ADB dan DSN dalam upaya mengurangi emisi karbon dan mencegah perubahan iklim di masa mendatang.
Untuk diketahui, ini adalah pembiayaan terkait keberlanjutan pertama DSN, dengan pencairan setelah mencapai target keberlanjutan tahunan yang telah ditentukan sebelumnya, termasuk melatih petani untuk mendapatkan sertifikasi pengelolaan hutan dari Forest Stewardship Council.
Selain itu, pinjaman tersebut telah menerima opini pihak kedua yang independen, sesuai dengan prinsip industri.
Direktur DSN Jenti Widjaja mengatakan keberlanjutan tertanam dalam cara DSN menjalankan bisnis.
“Pinjaman yang terhubung dengan keberlanjutan dengan ADB ini sejalan dengan visi kami untuk menjadi bisnis yang bertanggung jawab atas masyarakat kami, planet kami, dan kemakmuran bersama,” kata Jenti.
“Dengan menggabungkan keberlanjutan melalui aspek utama bisnis kami, mulai dari rantai pasokan dan operasi hingga pembiayaan, kami bertujuan untuk memperkuat keselarasan antara menciptakan nilai dan memberikan dampak positif bagi semua pemangku kepentingan dalam bisnis kayu kami,” lanjut jenti lagi.
Sebagai informasi, DSN mengoperasikan 2 unit pabrik pengolahan kayu di Jawa Tengah yang memproduksi panel dan flooring. Kedua pabrik tersebut mampu berproduksi sebanyak 9.000 m3 panel per bulan dan 150 ribu m2 flooring per bulan.
DSN memanfaatkan bahan baku kayu dari Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat, dengan mayoritas Sengon dan Jabon yang dibudidayakan oleh petani kecil dan ditumpangsarikan dengan berbagai tanaman lain, diantaranya kopi, jagung, dan padi.
Emiten yang pertama kali beroperasi tahun 1980 ini mencatatkan laba bersih sebesar Rp898 miliar hingga kuartal II I2022, atau melonjak 112 persen year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun 2021. ***