“Koleksi di Museum ini membuka wawasan kami bahwa ternyata ada salah satu pemimpin Bangsa yang lahir di desa kecil, di Cilacap ini. Beliau mulai mengabdi kepada Bangsa dan Negara, sejak sebagai seorang taruna Akademi Militer, seperti kami-kami ini, dan bisa mencapai pangkat tertinggi sebagai Jenderal Bintang Empat. Mudah-mudahan kami bisa meneruskan dan meneladani sifat-sifat kejuangan dari Beliau”.
Itu kesan Sersan Mayor Dua Taruna (Sermadatar) Rajendra Refi Dwi Anggoro, saat bersama 11 Taruna Akademi Militer (Akmil) Magelang lainnya berkunjung ke Museum Soesilo Soedarman di Desa Gentasari, Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu 6 April 2024.
Dalam rangka mengisi kegiatan Cuti Lebaran 2024, para taruna Akmil yang berasal dari wilayah Cilacap, Purwokerto dan Purbalingga mengadakan kunjungan ke Museum Soesilo Soedarman guna menambah wawasan dan belajar dari salah satu senior mereka yang semasa hidupnya pernah menjadi tokoh Nasional.
Museum Soesilo Soedarman adalah satu-satunya Museum di Kabupaten Cilacap. Museum ini menempati Wisma Mbah Ageng, tempat tinggal masa kecil Soesilo Soedarman. Di dalamnya terhimpun dokumen serta memorabilia milik Almarhum Jenderal Soesilo Soedarman, yang selama 52 tahun masa hidupnya diabdikan kepada Nusa, Bangsa dan Negara.
Selesai pendidikan Sekolah Menengah Tinggi (SMT), Soesilo Soedarman muda masuk Akademi Militer (Militaire Academie – MA) di Yogyakarta, pada 31 Oktober 1945. Sebagai Taruna MA Yogya, ia bersama rekan-rekannya tidak hanya belajar dan berlatih, namun sudah langsung dikirim ke medan pertempuran di Bandung Utara, di sekitar Yogyakarta, menumpas Pemberontakan PKI-Madiun 1948 dan ikut Perang Kemerdekaan 1948-1949. Akademi Militer Yogyakarta adalah cikal bakal Akademi Militer Magelang saat ini.
Usai dilantik sebagai perwira remaja oleh Presiden Soekarno, pada 28 November 1948, Letda Soesilo Soedarman bergabung ke Korps Kavaleri TNI-AD dan setelah menyelesaikan pendidikan lanjutan di Belanda, Amerika Serikat dan Rusia, ia turut membangun Korps Kavaleri Indonesia yang modern seperti sekarang ini.
Karir Pengabdian Almarhum cukup lengkap, baik sebagai pasukan gerilya, hingga komandan lapangan, tugas di lembaga pendidikan, Atase Pertahanan, Tugas di Markas Besar ABRI hingga menjabat Panglima Kowilhan-I/Sumatera-Kalbar.
Di Pemerintahan, Jenderal Soesilo Soedarman pernah menjabat Duta Besar RI di Amerika Serikat, Menteri Pariwisata, Pos & Telekomunikasi, serta Menko Polkam.
Koleksi Luar Ruang Museum dilengkapi persenjataan tank, panser, meriam, mortir, pesawat udara, peluru kendali dan ranjau laut. Sedang koleksi didalam Museum mencakup berbagai memorabilia yang menggambarkan kenangan pengabdian Soesilo Soedarman semasa hidupnya. Jenderal Soesilo Soedarman wafat pada 18 Desember 1997 dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta. ***