Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni, melakukan pertemuan dengan jajaran Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor (IPB). Pertemuan ini membahas sejumlah potensi kerja sama, salah satunya sharing data melalui smart forestry.
pada audiensi yang dilakukan di Kantor Kementerian Kehutanan, Jakarta, Senin (6/1/2025), Raja Juli menjelaskan tentang pentingnya kerja sama berbagai pihak dalam menjaga hutan. Tak terkecuali dengan universitas. Ia menilai, masukan yang diberikan menjadi sangat penting, untuk menghasilkan kebijakan yang baik.
“Saya sangat percaya public policy yang baik itu menjadi penting, oleh karena itu kerja sama antar Kementerian dengan universitas, dan berbagai pihak itu menjadi sangat penting. Di negara-negara maju, policy maker mendapat masukan dari berbagai macam pihak,” ujar Raja Antoni.
Dalam pertemuan, diketahui terdapat berbagai potensi kerjasama, yang dapat dilakukan. Salah satunya yakni smart forestry, terkait kehutanan dan lingkungan.
Melalui smart forestry ini, dapat mengetahui sistem risiko kebakaran hutan, pemantauan hutan nasional, hingga pengembangan mikrosatelit untuk ketahanan pangan, dan pemantauan lingkungan.
Selain itu, potensi kerjasama juga dapat dilakukan, terkait Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK). Serta penguatan fungsi kawasan, dan konservasi keanekaragaman hayati.
Menhut mengatakan, banyak hal yang dapat disinergikan, untuk mengurai masalah yang terjadi di lingkup kehutanan. Ia lantas meminta para Dirjen terkait, untuk menindaklanjuti potensi kerjasama, antara Kementerian Kehutanan dan IPB.
“Saya merasa akan banyak bisa kita sinergikan, ini memang terkait hal yang kompleks, dan mengurainya butuh kerjasama. Apapun yang bisa kita kerjasamakan smart forestry, KHDTK,” katanya.
“Nanti dicoba apakah ini memungkinkan untuk membantu data canter yang kita miliki, teknologi yang lain kalau bisa dimanfaatkan untuk perhutanan sosial,” tambah Menhut.
Dekan Fakultas Kehutanan IPB, Naresworo Nugroho mengatakan, pihaknya siap bekerjasama dengan Kementerian Kehutanan, karena pihaknya memahami masalah kehutanan yang cukup kompleks.
“Kami siap bekerjasama, karena kehutanan ini memang cukup komplek dari hulu ke hilir, dan butuh kerjasama dengan semua pihak. Kalau kehutanan berjaya, tentu kami di fakultas juga, dan generasi muda terhadap kehutanan ketertarikannya meningkat. Kami siap bersinergi,” ucapnya. ***