Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni mendampingi Presiden Prabowo Subianto menyambut Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (23/10/2025). Pertemuan bilateral kedua negara membahas penguatan kerja sama di bidang kehutanan dan perubahan iklim.
Usai pertemuan, Raja Antoni menyampaikan bahwa dirinya akan melakukan kunjungan kerja ke Brasil untuk menghadiri sejumlah agenda strategis terkait kolaborasi lingkungan global.
Kunjungan tersebut dimulai pada 4 November 2025 di Rio de Janeiro, dalam forum United for Wildlife Global Summit & High-Level Ministerial Roundtable yang diselenggarakan oleh The Royal Foundation of The Prince and Princess of Wales.
Dalam pertemuan itu, Menteri Kehutanan akan membahas upaya bersama negara-negara dunia dan lembaga internasional untuk memberantas kejahatan lingkungan seperti penebangan liar, penambangan ilegal, dan perdagangan satwa liar. Ia menekankan pentingnya peran masyarakat lokal dalam perlindungan satwa dan ekosistem.
“Masyarakat lokal termasuk yang paling terdampak oleh kejahatan lingkungan tersebut. Kehadiran kami di forum ini merupakan bentuk dukungan terhadap kolaborasi global yang berkeadilan untuk melindungi satwa dan habitatnya,” ujar Raja Antoni di Istana Kepresidenan.
Agenda berikutnya akan berlangsung pada 6–7 November 2025 di Belém, Brasil, di mana Raja Antoni akan mendampingi Utusan Khusus Presiden bidang Perubahan Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo, dalam Konferensi Tingkat Tinggi Perubahan Iklim (COP30 UNFCCC).
Indonesia akan menyampaikan national statement yang menegaskan komitmen terhadap aksi iklim, transisi energi, dan pencapaian target FOLU Net Sink 2030.
“Indonesia membawa pesan penting di COP30 bahwa hutan tropis adalah aset global yang harus dikelola secara adil dan berkelanjutan,” tambahnya.
Selain itu, Raja Antoni juga dijadwalkan menghadiri Business Roundtable yang diselenggarakan oleh International Emissions Trading Association (IETA) di São Paulo.
Dalam forum tersebut, akan dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Kementerian Kehutanan Indonesia dan Integrity Council for the Voluntary Carbon Market (ICVCM) untuk memperkuat transparansi dan kredibilitas pasar karbon.
Presiden Prabowo Subianto dalam pernyataannya menegaskan dukungan penuh terhadap kepemimpinan Brasil di COP30. Ia memastikan Indonesia akan mengirimkan delegasi kuat dalam pertemuan tersebut.
“Saya mendukung kepemimpinan Brasil di COP30. Mungkin saya tidak bisa hadir langsung di Belém, tetapi saya akan mengirim delegasi yang kuat untuk membawa pesan dan keputusan penting Indonesia,” ujar Presiden Prabowo.
***



