Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni berbicara soal rencana untuk memanfaatkan lahan hutan untuk kebutuhan cadangan pangan, energi, dan air saat melantik pejabat pimpinan tinggi madya Kementerian Kehutanan, Senin (6/1/2025).
Saat memberi arahan kepada para pejabat yang dilantik, Raja Juli mengingatkan bahwa tugas Kemenhut kedepan tidaklah ringan.
Sebagaimana visi Presiden dan Wakil Presiden, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka ‘Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045′, yang akan diwujudkan dengan 8 misi yang disebut Asta Cita, yang berisikan tentang pengokohan ideologi hingga demokrasi.
Salah satu yang ditegaskan adalah ASTA CITA 2 yaitu Memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.
Perwujudannya, dikatakan Raja Juli, Pemerintah memiliki rencana besar dalam memanfaatkan lahan hutan sebagai cadangan sumber ketahanan pangan, energi, dan air.
“Kita sudah mengidentifikasi sekitar 20 juta ha hutan yang bisa dimanfaatkan untuk cadangan pangan, energi, dan air. Ada potensi sekitar 1,1 juta ha lahan yang bisa menghasilkan hingga 3,5 juta ton beras per tahun. Jumlah ini setara dengan total impor beras Indonesia pada 2023,” katanya.
“Selain itu, pemerintah juga berencana menanam pohon aren sebagai sumber bioetanol. Satu hektare aren mampu menghasilkan 24 ribu kiloliter bioetanol. Jika kita menanam 1,5 juta ha aren, kita bisa menghasilkan 24 juta kiloliter bioetanol, yang dapat menggantikan impor BBM sebesar 26 juta kiloliter,” jelasnya.
Selain itu, Menhut juga menegaskan tentang perwujudan ASTA CITA 6: Membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan, yakni melalui Peningkatkan produktivitas Perhutanan Sosial untuk mendukung Makan Bergizi Gratis. ***