Selasa, 19 November 2024

Kolaborasi Pembangunan Persemaian Pemerintah-Swasta Bikin Indonesia Lebih Hijau, Menteri Siti: Ada Nilai Karbon

Latest

- Advertisement -spot_img

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengunjungi Persemaian Liang Anggang (PLA) yang berlokasi di Kawasan Hutan Lindung Kelurahan Landasan Ulin Barat Kecamatan Lianganggang, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Selasa, 3 September 2024.

Kunjungan ke persemaian skala besar tersebut adalah dalam rangka melihat perkembangan pembangunan Persemaian Liang Anggang (PLA) yang hampir rampung.

Dengan luas total 14 hektare (Ha) dan luas areal produksi seluas 6,6 Ha. PLA dibangun atas kolaborasi antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dengan Kementerian PUPR dan PT. Adaro Energy Indonesia PLA mempunyai kapasitas produksi 10 juta batang/tahun dengan jenis bibit kayu-kayuan, HHBK, endemik, dan estetik.

“Kita berharap ini bisa dilihat dan diresmikan oleh Bapak Presiden nanti”, ujar Menteri Siti.

Menteri Siti pun berujar jika pembangunan persemaian seperti PLA ini melalui Skema Public Private Partnership (PPP) yang melibatkan kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta.

Menurut Menteri, jika kerja kolaborasi seperti ini dapat berjalan baik di seluruh Indonesia, ia meyakini Indonesia akan menjadi subur makmur, lebih hijau, dan akan terdapat nilai positif yang kembali dari alam, yaitu nilai karbon.

Untuk menunjang hal tesebut, Pemerintah mendorong semua pihak untuk berkolaborasi dalam percepatan pemulihan lingkungan, termasuk upaya peningkatan tutupan hutan dan lahan atau reforestasi.

Upaya tersebut juga berkaitan sangat erat dengan langkah-langkah Indonesia dalam merespons kondisi global seperti sustainability, biodiversity dan sirkuler ekonomi juga dalam orientasi carbon offset.

Pada konteks ini, Indonesia telah menegaskan agenda Indonesia’s FoLU Net Sink 2030 sebagai aksi mitigasi yang menunjukkan ambisi aksi iklim dalam pelaksanaan target kinerja melalui pendekatan yang lebih terstruktur dan sistematis.

Salah satu kunci pertama dan memegang peranan penting untuk mencapai hal tersebut yaitu penyediaan bibit berkualitas untuk kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) yang lebih masif dan terstruktur.

_________

Lebih lanjut Menteri Siti menyatakan arahan Presiden RI bahwa Indonesia serius dalam menangani dampak perubahan iklim melalui produksi bibit di persemaian skala besar. Pemerintah akan membangun 30 Persemaian skala besar dengan melibatkan perusahaan swasta yang bergerak di sektor perkebunan dan pertambangan, yang memiliki kepedulian dan komitmen untuk turut serta dalam mendukung aksi mitigasi perubahan iklim dan pembangunan nasional.

Bibit yang dihasilkan akan ditanam di area rawan bencana, lahan kritis sehingga mengurangi risiko bencana dan melakukan perbaikan lingkungan. ***

- Advertisement -spot_img

More Articles