Efektivitas pengurangan sampah plastik perlu dukungan sinergi antara intervensi hulu dan hilir.
Tanpa sinergi dan pengelolaan yang bussines as usual, sampah plastik akan tetap menjadi ancama besar bagi kelestarian lingkungan di masa depan.
Demikian terungkap saat talkshow yang berjudul “Strategi Pengelolaan Sampah Plastik dari Hulu ke Hilir”, Rabu 20 April 2022.
Acara tersebut merupakan rangkaian acara #AsikTanpaSampahPlastik yang bertujuan untuk mendukung tata kelola yang lebih pengurangan sampah plastik dan merayakan Hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April 2022.
Acara digelar oleh anggota Klaster Filantropi Lingkungan Hidup dan Konservasi (Climate), yang terdiri dari Belantara Foundation, Dompet Dhuafa, Climateworks Centre, Greeneration Foundation, dan Filantropi Indonesia
“Sebagai lembaga filantropi, kami sangat mendorong upaya pengurangan sampah plastik sebagai kontribusi bersama pencapaian SDGs, untuk memperkuat Filantropi HUB di Indonesia,” ujar Gusman Yahya, Direktur Eksekutif Filantropi Indonesia.
Pada kesempatan yang sama, Dr. Dolly Priatna, Direktur Eksekutif Belantara Foundation sebagai Koordinator Klaster Lingkungan Hidup dan Konservasi Filantropi Indonesia menambahkan bahwa upaya penanganan plastik perlu didorong dengan kolaborasi dan partisipasi aktif dari berbagai sektor sehingga berdampak kepada perubahan perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah terutama sampah plastik.
Selain itu, terdapat dukungan dari Dompet Dhuafa dengan kekuatan sebaran kerelawanan di DD volunteer berkomitmen dalam pengurangan sampah plastik melalui perubahan perilaku masyarakat.
Pada tahun ini, melalui 20 jejaring di Aceh hingga Papua, Dompet Dhuafa melibatkan tak kurang dari 18,035 relawan untuk mengkonversi kemasan makanan sekali pakai.
“Ada sekitar 7,728 paket kemasan makanan memanfaatkan kekayaan lokal masyarakat, seperti daun pisang, besek, plepah pinang. Selain itu, Dompet Dhuafa ingin membangkitkan romantisme masyarakat Indonesia dengan mengangkat kekayaan kulinari lokal sembari memberdayakan UMKM,” pungkas Arif R. Haryono, GM Advokasi & Aliansi Strategis Dompet Dhuafa.
Sejalan dengan hal tersebut, Greeneration Foundation terus mendorong dan mengkampanyekan isu pengelolaan sampah kepada berbagai pihak sehingga muncul kepedulian untuk bergerak bersama dalam mengelola sampah plastik.
“Greeneration Foundation menyadari bahwa penggunaan plastik yang semakin masif menyebabkan percepatan terjadinya perubahan iklim. Kami mendorong peran dan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan dalam mengatasi isu tersebut,” ujar Vanessa Letizia, Direktur Eksekutif Greeneration Foundation.
Dalam hal ini, Climateworks Centre juga melihat pentingnya berbagai inovasi bisnis dan teknologi yang dilakukan baik oleh industri besar maupun industri start-up dalam mengurangi sampah plastik.
“Kami juga mendukung misi pemerintah mengedepankan ekonomi sirkular sebagai salah satu solusi permasalahan tersebut”, ujar Guntur Sutiyono, Indonesia Country Lead ClimateWorks Centre.
Dalam talkshow ini, turut hadir sebagai narasumber yaitu Head of Program Greeneration Foundation, Fahrian Yovantra; CEO dan Co-founder QYOS, Fazrin Raham; Direktur Zona Madina Dompet Dhuafa, Udhi Tri Kurniawan dan Sustainability Analyst Tetra Park Indonesia, Fatma Nur Rosana. ***