Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) kembali menggelar pameran furnitur dan kerajinan IFFINA Indonesia Mebel & Design Expo 2023 pada 14- 17 September 2023.
IFFINA 2023 akan digelar di ICE BSD, Tangerang, Banten, dan akan menampilkan enam kategori utama, yaitu furnitur, craft (kerajinan), proyek desain (project design), peralatan rumah (homeware), home fabric, serta decorative & gift.
Sekitar 10 ribu pengunjung ditargetkan akan hadir ke pameran yang akan diisi oleh sekitar 400 perusahaan.
Ketua Umum Asmindo Dedy Rochimat menuturkan IFFINA 2023 merupakan pameran yang ke-10 kalinya digelar oleh Asmindo.
IFFINA sempat enam tahun vakum. Dedy menjelaskan setelah pandemi berakhir dan perdagangan lintas negara sudah mulai lancar kembali, maka kini saat yang tepat untuk mendorong produksi mebel dan kerajinan, baik untuk pasar ekspor maupun kebutuhan dalam negeri.
“Tumbuh dan berkembangnya industri hospitality di luar dan di dalam negeri, dan dengan giatnya industri pariwisata serta industri horeca (hotel, restoran, dan cafe), tentunya akan terus meningkatkan permintaan akan produk mebel dan kerajinan,” katanya di Jakarta, Selasa, 9 Mei 2023.
Dedy menyatakan IFFINA bukan hanya sekadar ajang pameran produk mebel dan kerajinan terbaik dari Indonesia. Lebih dari itu, IFFINA merupakan titik kumpul yang tepat bagi para pelaku industri, pemerintah, maupun masyarakat untuk bersama-sama mendukung terwujudnya ekosistem industri mebel dan kerajinan yang maju.
Wakil Ketua Asmindo Bidang Promosi dan Pemasaran Asmindo Anne Patricia Sutanto menargetkan ada kenaikan ekspor sebesar 10-15 persen untuk 2023-2024 berkat penyelenggaraan pameran tersebut.
“Tahun lalu ekspor untuk furnitur ini sekitar 2,8-3 miliar dolar AS. Harapan kami dengan adanya IFFINA ini, ada kenaikan 10-15 persen ekspor kita di 2023-2024,” katanya.
- HIMKI Ajak Produsen Mebel Bersatu, Majukan Ekonomi Nasional
- SDM Kompeten Pacu Daya Saing Industri Furnitur Nasional
Anne juga berharap ajang pameran tersebut akan dapat membuat masyarakat Indonesia menyadari bahwa produk mebel produksi industri mikro, kecil, menengah hingga besar dalam negeri bisa dipakai untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
“Selain menggalakkan ekspor, kita juga menggalakkan kebutuhan dalam negeri termasuk industri horeca yang setelah pandemi ini memerlukan renovasi dan rejuvenasi (peremajaan),” ujar Anne. ***