Kementerian Perdagangan terus memperluas akses pasar ekspor arang kayu Indonesia dengan menggelar business matching antara PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) dan EOM Green Trading Ltd., sebuah perusahaan dagang terkemuka di sektor energi dan ketenagalistrikan Inggris.
Atase Perdagangan London, Ayu Siti Maryam, menjelaskan bahwa inisiatif ini bertujuan untuk membuka peluang kerja sama bisnis antara Indonesia dan Inggris dalam sektor arang kayu.
“Penjajakan bisnis ini diharapkan dapat memperluas jaringan dan memudahkan pemasok Indonesia dalam menembus pasar Inggris, sekaligus menciptakan kesepakatan bisnis yang saling menguntungkan,” ujarnya, Selasa (4/3/2025).
Arang kayu yang dicari oleh EOM Green Trading Ltd. memiliki spesifikasi khusus dengan volume permintaan yang besar.
Oleh karena itu, PT PPI berperan sebagai penghubung untuk menjamin kualitas dan kuantitas produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar Inggris.
Kepala Divisi Perdagangan Internasional dan Pemasaran PT PPI, Joyce Josephine, menegaskan kesiapan PPI untuk memenuhi permintaan tersebut.
“Kami akan mengusahakan dan menawarkan pemasok potensial lainnya dari Indonesia kepada EOM Green Trading Ltd.,” kata Joyce.
Dari sisi pembeli, Konsultan EOM Green Trading Ltd., Michael Vares, menekankan pentingnya bekerja sama dengan pemasok yang dapat diandalkan untuk menjaga standar kualitas.
“EOM Green Trading Ltd. membutuhkan arang kayu keras berkualitas tinggi, dan kami berminat untuk memperoleh pasokan produk tersebut dari Indonesia dengan fokus pada kerja sama dengan perusahaan besar seperti PT PPI,” jelasnya.
Ekspor arang kayu Indonesia terus menunjukkan tren positif. Pada 2024, nilai ekspor produk arang kayu (HS 4402) mencapai 351 juta dolar AS, dengan pertumbuhan tahunan sebesar 8,30 persen selama periode 2020–2024. Hal ini mencerminkan daya saing produk Indonesia yang semakin kuat di pasar internasional.
Dalam skala yang lebih luas, total perdagangan Indonesia dengan Inggris pada 2024 mencapai 2,76 miliar dolar AS, meningkat 2,55 persen dibanding tahun sebelumnya. Ekspor Indonesia ke Inggris tercatat sebesar 1,79 miliar dolar AS, sementara impor dari Inggris mencapai 973,30 juta dolar AS, menciptakan surplus perdagangan bagi Indonesia sebesar 812,20 juta dolar AS.
Dengan adanya penjajakan bisnis ini, Kemendag optimistis bahwa potensi ekspor arang kayu ke Inggris akan semakin meningkat, memperkuat posisi Indonesia sebagai pemasok utama energi alternatif berkualitas tinggi di pasar global. ***