Minggu, 21 Desember 2025

Solidaritas Kehutanan Hadir di Desa Babo, FKMPI Salurkan Bantuan Banjir untuk Warga Aceh Tamiang

Latest

- Advertisement -spot_img

Penyaluran bantuan kemanusiaan bagi masyarakat terdampak banjir dan longsor dilaksanakan di Desa Babo, Kecamatan Bandar Pusaka, Kabupaten Aceh Tamiang, pada Sabtu (20 Desember 2025), sebagai bagian dari Program Tanggap Bencana Sektor Kehutanan yang diinisiasi untuk merespons bencana hidrometeorologi di wilayah Sumatra.

Aksi bantuan ini bertujuan meringankan beban warga terdampak sekaligus memperkuat koordinasi lintas pemangku kepentingan dalam penanganan bencana dan upaya pemulihan awal.

Penyaluran bantuan dilakukan oleh Forum Komunikasi Masyarakat Perhutanan Indonesia (FKMPI), sebuah wadah kolaborasi yang beranggotakan berbagai asosiasi sektor kehutanan, antara lain Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI), APKI, APKINDO, ISWA, ASMINDO, ILWA, dan HIMKI. Bantuan secara simbolis diserahkan oleh Ketua APHI kepada Muhammad Yunus, Anggota DPRD Kabupaten Aceh Tamiang.

Prosesi penyerahan turut disaksikan oleh Sekretaris Jenderal APHI Purwadi Soeprihanto, Wakil Ketua Bidang Humas dan Kerja Sama Trisia Megawati, serta Wakil Ketua I Komisi Daerah (KOMDA) Aceh dan Sumatra Utara Mawardi Nasution, bersama jajaran pengurus KOMDA dari kedua provinsi.

Kolaborasi Multi-Pemangku Kepentingan

Program Tanggap Bencana ini dilaksanakan melalui kolaborasi dengan organisasi mahasiswa kehutanan, termasuk Sylva Indonesia, Universitas Sumatera Utara (USU), dan International Forestry Student Association Indonesia (IFSA Indonesia). Perwakilan mahasiswa dari organisasi-organisasi tersebut diterjunkan sebagai relawan lapangan untuk mendukung distribusi bantuan dan mempercepat penyaluran kepada rumah tangga terdampak.

Bantuan yang disalurkan kepada warga Desa Babo meliputi satu unit generator listrik berdaya 3.000 watt untuk kebutuhan listrik darurat, paket sembako, selimut, karpet, serta perlengkapan khusus perempuan. Seluruh bantuan disiapkan berdasarkan koordinasi dengan pemangku kepentingan lokal dan hasil asesmen kebutuhan mendesak pascabanjir, khususnya bagi kelompok rentan. Sebelumnya, anggota APHI juga telah menyalurkan bantuan pangan dan mengerahkan alat berat untuk mendukung upaya penanganan bencana.

Komitmen Tanggung Jawab Sosial

Mewakili FKMPI, Ketua APHI Soewarso menegaskan bahwa aksi kemanusiaan ini merupakan wujud tanggung jawab sosial sektor kehutanan.

“Banjir yang menimpa masyarakat Aceh Tamiang adalah panggilan bagi kami untuk hadir dan memberikan bantuan secara langsung. Dukungan ini bukan semata bantuan logistik, tetapi juga ekspresi empati dan solidaritas,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa kepedulian sosial merupakan bagian tak terpisahkan dari pengelolaan hutan lestari.

“Keberlanjutan tidak hanya diukur dari aspek lingkungan dan ekonomi, tetapi juga dari sejauh mana sektor ini memberi manfaat nyata bagi masyarakat, terutama di masa krisis,” tambah Soewarso.

Apresiasi Pemerintah Daerah

Muhammad Yunus menyampaikan apresiasi atas inisiatif FKMPI dan APHI, yang dinilainya sebagai wujud kepedulian nyata terhadap masyarakat terdampak.

“Banjir dan longsor telah menimbulkan dampak sosial dan ekonomi yang sangat besar bagi Desa Babo. Yang sebelumnya merupakan pusat ekonomi lokal, kini hampir seluruh wilayahnya terdampak parah. Bantuan yang disesuaikan dengan kebutuhan riil di lapangan sangat penting untuk pemulihan masyarakat,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam penanggulangan bencana.

“Penanganan bencana tidak dapat hanya mengandalkan pemerintah. Kolaborasi dengan masyarakat dan asosiasi seperti ini perlu terus diperkuat sebagai bagian dari solidaritas nasional,” tambahnya.

Sementara itu, Wakil Ketua I KOMDA Mawardi Nasution menyoroti peran aktif pengurus daerah dalam memastikan penyaluran bantuan berjalan efektif dan akuntabel.

“Kami bekerja erat dengan FKMPI dan Pengurus Pusat APHI untuk mengawal proses distribusi sejak awal, memastikan bantuan tepat sasaran, sekaligus menjaga ketertiban dan transparansi,” jelasnya.

Dukungan Mahasiswa dan Keberlanjutan Program

Mewakili mahasiswa kehutanan, Adil Hakim Ritonga dari Sylva Indonesia dan Muhammad Pasha dari IFSA Indonesia menyatakan dukungan penuh terhadap program tanggap bencana ini.

“Program ini memperkuat persatuan para pemangku kepentingan kehutanan dalam merespons bencana banjir di Sumatra,” ujar Pasha.

Penyaluran bantuan di Desa Babo merupakan bagian dari Program Tanggap Bencana Sektor Kehutanan yang lebih luas, yang dilaksanakan secara bertahap di wilayah terdampak banjir dan longsor di Aceh dan Sumatra Utara. Program ini mendukung fase tanggap darurat dan pemulihan awal melalui penyediaan logistik dasar, pasokan listrik darurat, serta penguatan koordinasi dengan pemangku kepentingan lokal.

Melalui inisiatif ini, FKMPI menegaskan komitmen sektor kehutanan untuk tetap terlibat melampaui fase darurat serta berkontribusi pada pemulihan sosial jangka panjang dan penguatan ketangguhan masyarakat terdampak.
***

- Advertisement -spot_img

More Articles