Jumat, 26 Juli 2024

Pengembangan Hutan Tanaman untuk Bioenergi, APHI Fasilitasi Kemitraan

Latest

- Advertisement -spot_img

Sebanyak 31 unit perusahaan Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH) plus Perum Perhutani telah menyatakan komitmen pembangunan hutan tanaman energi (HTE) untuk mendukung pemanfaatan biomassa kayu dalam pembangkitan listrik PLN yang rendah karbon.

“Sebanyak 13 unit PBPH telah mengalokasikan areal seluas 142.172 hektare (Ha) dengan realisasi sampai akhir tahun 2021 seluas 12.059 Ha,” kata Anggota Dewan Penguatan Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) Hadi Siswoyo, Kamis, 30 Juni 2022.

Sementara BUMN kehutanan Perum Perhutani telah mengalokasikan areal seluas 67.000 hektare dengan realisasi tanam hingga akhir tahun 2021 seluas 31.000 Ha.

Dengan asumsi setiap 5.000 Ha HTE bisa mendukung kebutuhan biomassa kayu untuk pembangkitan listrik sebesar 10 MW, maka HTE yang ada saat ini berpotensi menyediakan biomassa untuk pembangkitan listrik sebanyak 284 MW.

Itu berarti, luas HTE yang ada saat ini masih di bawah kebutuhan jika melihat dokumen Rencana Umum Pembangkitan Tenaga Listrik (RUPTL) sampai 2030 dimana pembangkit listrik berbasis biomassa ditargetkan sebesar 587 MW.

“Kami punya tim feedstock untuk mendorong anggota APHI mengembangkan HTE,” kata Hadi dalam seminar “Peningkatan Bauran EBT 23% melalui Keberlanjutan Pasokan Bahan Bakar Cofiring dan Pembangkit Bioenergi” yang berlangsung di Denpasar, Bali.

Hadi mengatakan HTE adalah peluang bagi pelaku usaha kehutanan seiring semakin banyaknya pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang telah mengimplementasikan cofiring, yaitu subtitusi sebagian batu bara dengan biomassa.

Berdasarkan data PLN dari 54 lokasi PLTU yang ada di seluruh Indonesia, sebanyak 32 lokasi PLTU telah mengimplementasikan cofiring.

Selain itu biomassa kayu dari HTE juga berpotensi untuk memasok Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) sebagai pengganti pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD).

Hadi mengatakan, salah satu kendala dalam pengembangan HTE adalah mencapai titik temu keekonomian harga biomassa sebagai feedstock PLTU.

Sebagai solusi, APHI terus memfasilitasi berbagai skema-skema kerja sama yang menguntungkan bagi PBPH dan PLTU.

Anggota dewan Penguatan Asosiasi APHI Hadi Siswoyo

Selain itu APHI juga terus menjajaki berbagai skema pembiayaan yang ada baik di dalam negeri maupun di luar negeri sehingga HTE bisa terus berkembang.

Hadi mengatakan adanya skema multi usaha kehutanan dimana PBPH bisa mengembangkan berbagai macam komoditas di dalam kawasan hutan juga semakin meningkatkan peluang pengembangan HTE.

Dia menekankan pemanfaatan biomassa kayu adalah bagian dari upaya penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) dalam pengendalian bencana perubahan iklim. Untuk itu diperlukan political will untuk pengembangan HTE. ***

More Articles