Kamis, 21 November 2024

Menteri LHK Siti Nurbaya Minta Promosi HHBK Diperkuat

Latest

- Advertisement -spot_img

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengajak semua pihak bersatu, bekerja sama saling dukung mengembangkan ekonomi masyarakat melalui pengembangan hasil hutan bukan kayu (HHBK), seperti madu hutan, daun kelor, dan tanaman taxsus yang sangat berpotensi memiliki nilai jual yang tinggi baik dipasar nasional maupun internasional.

“Saya minta para tokoh, anggota dan pimpinan kelompok masyarakat serta kelompok tani hutan bisa melihat bersama-sama tentu dengan para ahli dan peneliti dari kementerian untuk melihat ada spesies-spesies yang bernilai sangat tinggi atau nama lainnya bioprospeksi. Itu barang barang yang ada di alam yang bernilai mahal,yang kalau kita ngga tahu itu diteliti oleh orang luar lalu diambil dibawa keluar, itu tidak boleh terjadi lagi, jadi mari kita semua sama sama menjaga,” jelasnya, Minggu 14 Agustus 2022 saat meresmikan Eco Bee Park yang terletak di Arboreatum Balai Penerapan Standarisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BPSI LHK) Kuok, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.

Taman ini akan menjadi lokasi pameran pengolahan hasil hutan bukan kayu dari hulu hingga hilir khususnya madu hutan agar semakin dikenal dan disukai masyarakat, serta memajukan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang berusaha dalam pemanfaatan madu hutan di Kabupaten Kampar.

“Dengan perintisan ecobee park ini termasuk bagian dari Perhutanan Sosial karena ada akses bagi masyarakat bisa masuk untuk mengelola kawasan hutan dengan cara cara, teknik dan aturan atau syarat tertentu,” ujar Menteri Siti.

Menteri Siti berharap BPSI LHK Kuok sebagai Unit Pelaksana Tugas (UPT) KLHK di lapangan dapat menjadi pemicu pengembangan usaha-usaha masyarakat dalam memanfaatkan hasil hutan.

“Kita berupaya di jajaran Kementerian dan UPT UPT kita untuk melihat bagaimana di lapangan apa yang terbaik dan apa yang harus kita bisa kembangkan untuk rakyat,” imbuhnya.

Sejalan dengan hal tersebut, Bupati Kampar, Kamsol merasa terbantu dengan keberadaan BPSI LHK yang telah memberikan bantuan penelitian untuk pengembangan usaha masyarakat yang memanfaatkan hasil hutan berupa madu, daun kelor, dan tanaman taxsus.

Ia menyatakan banyak UMKM di wilayahnya yang sudah bisa berdagang hingga pasar ekspor akibat dari bimbingan yang dilakukan oleh BPSI LHK Kuok. “Atas dukungan kepala BPSI Kuok telah banyak UMKM yang saat ini telah bisa masuk dalam pasar ekspor,” ujarnya.

Madu, daun Kelor menjadi komoditas yang didorong untuk dikembangkan. Komoditas madu dari berbagai spesies lebah telah banyak dikenal sebagai makanan memberikan banyak manfaat bagi kesehatan, Daun kelor (Moringa oleifera) pun semakin dikenal karena memiliki kandungan gizi yang sangat tinggi sehingga menyehatkan tubuh. ***

- Advertisement -spot_img

More Articles