Jumat, 26 Juli 2024

Kembangkan Bambu Komposit untuk Komponen Bangunan, BRIN Gandeng YWKI

Latest

- Advertisement -spot_img

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Biomassa dan Bioproduk (PRBB) menggandeng Yayasan Warung Kreatif Indonesia (YWKI) untuk mengembangkan bambu komposit untuk furnitur dan komponen bangunan.

“Potensi bambu kita sangat besar. Indonesia memiliki lebih dari 200 spesies bambu, untuk itu riset terkait pengolahan bambu seharusnya maju di Indonesia,” kata Kepala PRBB Akbar Hanif Dawam Abdullah dalam pernyataannya dikutip forestinsights.id, Rabu 11 Januari 2023.

Salah satu pesona bambu dipamerkan saat perhelatan G-20 di Bali beberapa waktu lalu. Pengrajin Indonesia berhasil menyulap bambu menjadi ruang makan yang megah dan menawan bagi para pemimpin negara.

Ruang makan tersebut banyak mengundang decak kagum. Interior anyaman bambu berhasil dikemas dengan apik dan unik untuk menunjukkan identitas Indonesia sebagai negara yang kaya akan spesies bambu.

Akbar berharap PRBB dapat menjadi pusat riset terdepan dalam teknologi pengolahan biomassa (konversi biomassa) salah satunya melalui Perjanjian Kerjasama (PKS) dengan Yayasan Warung Kreatif Indonesia (YWKI) tentang “Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Teknologi Bambu Komposit untuk Bahan Furnitur dan Komponen Bangunan”.

Perjanjian tersebut ditandatangani secara daring, Senin 26 Desember 2022 lalu.

Akbar menambahkan PKS ini menjadi awal untuk mendorong sinergi antara riset dengan industri atau masyarakat menjadi lebih baik.

Salah satu targetnya adalah terciptanya produk baru sebagai hasil sebuah kreatifitas, sehingga yang menjadi cita-cita bersama dapat terealisasikan.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua YWKI Zainullah menyampaikan dengan terjalinnya PKS yang fokus pada pemanfaatan bambu jenis Andong diharapkan dapat lebih memperluas pangsa pasar baik lokal, nasional maupun internasional, salah satunya adalah di eropa.

Sementara itu, Ignasia Maria Sulastiningsih selaku penanggungjawab kerja sama ini menambahkan, dikarenakan kebutuhan kayu sehari-hari semakin meningkat, maka diperlukan upaya untuk mencari bahan alternatif pengganti substitusi kayu.

Salah satu bahan tersebut adalah bambu sebagai alternatif pengganti dalam bahan pembuatan bangunan dan furnitur.

“Ruang lingkup dalam PKS ini cukup lengkap. Diantaranya meliputi penelitian dan pengembangan teknologi pembuatan papan bambu lamina, teknologi pembuatan balok bambu lamina, pembuatan prototipe produk furnitur dari papan bambu lamina, prototipe produk komponen bangunan dari papan bambu lamina dan balok bambu lamina, penggunaan sarana dan prasarana penelitian dan pengembangan, pertukaran dan pemanfaatan data dan informasi, penyusunan publikasi ilmiah, penyusunan dokumen draf paten, dan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan,” jelas Sulastiningsih.

Sulastiningsih juga mengungkapkan, tujuan dibuatnya PKS ini sebagai landasan hukum bagi kedua belah pihak, sehingga kedua belah pihak tidak dirugikan dan terlindungi ***

More Articles