Jumat, 10 Oktober 2025

BMKG Tegaskan Operasi Modifikasi Cuaca Jadi Prioritas Cegah Karhutla di Kalimantan Barat

Latest

- Advertisement -spot_img

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menekankan bahwa risiko kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalimantan Barat berada pada tingkat sangat tinggi.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan, kondisi ini perlu menjadi perhatian serius semua pihak, terutama karena wilayah tersebut berbatasan langsung dengan negara tetangga.

“Pantauan pergerakan asap pada 29 Juli pukul 16.00 WIB menunjukkan sebaran asap Kalimantan Barat sudah meluas hingga Laut Natuna dan mencapai area perbatasan,” ujar Dwikorita dalam rapat koordinasi percepatan penanganan darurat bencana asap karhutla di Kantor Gubernur Kalimantan Barat, Jumat (1/8/2025).

Berdasarkan data satelit, BMKG mencatat lonjakan hotspot di Kalimantan Barat, yakni 108 titik pada 29 Juli, 19 titik pada 30 Juli, dan 26 titik pada 31 Juli. Data ini menjadi peringatan bahwa upaya pengendalian karhutla harus dilakukan secara masif dan berkelanjutan.

Dwikorita memastikan operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) terus digencarkan untuk mencegah meluasnya kebakaran.

Selama periode 24–30 Juli, tim telah melaksanakan 17 sorti penerbangan penyemaian awan dengan total 17.000 kilogram garam. Langkah ini berhasil memicu hujan buatan yang menghasilkan tambahan air sekitar 182,3 juta meter kubik.

Namun, hasil pemantauan Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) menunjukkan tingkat muka air tanah di sejumlah lokasi masih tergolong rawan.

Di Kabupaten Kubu Raya, dua stasiun pemantau berada dalam kategori berbahaya. Sementara satu stasiun lainnya termasuk kategori sangat rentan, dan sembilan stasiun tercatat rentan.

“Tanah dengan muka air yang rendah sangat mudah terbakar dan sulit dipadamkan,” kata Dwikorita.

Selain Kubu Raya, kerawanan juga terdeteksi di wilayah lain. Kabupaten Sintang memiliki dua stasiun rentan, Ketapang tiga stasiun rentan, dan Sambas empat stasiun dengan status rentan dan sangat rentan.

Untuk mengantisipasi peningkatan kebakaran, tim gabungan yang terdiri dari BMKG, BNPB, pemerintah provinsi, serta TNI telah mengintensifkan operasi modifikasi cuaca hingga malam hari.

Dwikorita menyebut jika diperlukan, pesawat tambahan akan diterbangkan ke wilayah timur Kalimantan Barat seperti Sintang atau Putussibau, bergantung pada kesiapan sarana pendukung di bandara setempat.

Rapat koordinasi ini turut dihadiri Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, Gubernur Ria Norsan, Pangdam XII/Tanjungpura Mayjen TNI Jamallulael, Wakapolda Brigjen Pol Roma Hutajulu, serta jajaran lintas sektor yang sepakat memperkuat koordinasi pengendalian karhutla. ***

- Advertisement -spot_img

More Articles