Selasa, 3 Desember 2024

Beri Kontribusi Nyata, Aksi Iklim Harus Perhitungkan Peran Generasi Muda

Latest

- Advertisement -spot_img

Pengambil kebijakan harus memperhitungkan peran dan mendengar suara generasi muda dalam pengendalian perubahan iklim. Di lapangan, banyak aksi yang telah dilakukan oleh generasi muda yang berdampak langsung pada pengurangan emisi gas rumah kaca.

Demikian mengemuka pada diskusi panel bertajuk “Today for Future Youth Inclusive Action to Accelerate Just Energy Transition” di Paviliun Indonesia pada Konferensi Perubahan Iklim COP29 UNFCCC di Baku, Azerbaijan, Kamis, 14 November 2024.

Leyla Hasanova, COP29 Precidency Youth Climate Champion mengatakan para pengambil kebijakan perlu mendengar suara generasi muda sebagai pewaris masa depan bumi. “Kita generasi muda juga perlu meningkatkan kapasitas sehingga suara kita bisa didengar,” kata Leyla.

Pendiri Desa Bumi, Gamma Thohir mengatakan, cara paling efektif agar suara generasi muda didengar adalah dengan melakukan aksi nyata.

“Gerakan generasi muda jangan hanya di atas kertas, Cara terbaik adalah berkontribusi pada kegiatan yang berdampak pada orang banyak,” katanya.

Desa Bumi adalah inisiatif pemberdayaan masyarakat terpencil dengan pengembangan energi bersih. Gamma memulainya pada pada tahun 2015 di Desa Ciptagelar.

Gamma yang saat itu masih berusia 15 tahun mendorong pembangunan pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMh) berkapasitas hingga 40 kW. PLTMh itu mampu mendukung kebutuhan listrik hingga 75 rumah tangga dan pusat pendidikan generasi muda.

Inisiatif Desa Bumi kemudian terus bergulir, kini inisiatif Desa Bumi juga ada di Desa Liyu, Kalimantan Selatan, Desa Bangkiling, Kalimantan Selatan, dan Desa Sukobubuk, Pati, Jawa Tengah. Di tiga desa tersebut dibangun pembangkit listrik tenaga surya.

Inisiatif pembangunan pembangkit listrik skala kecil tersebut berdampak pada pengurangan 130 ton karbon per tahun.

Gamma bersyukur inisiatif Desa Bumi berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Seperti di Desa Bangkiling, listrik yang dihasilkan dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas masyarakat untuk menghasilkan produk olahan budidaya perikanan. “Sejak dimulai tahun 2022, pendapatan masyarakat meningkat hingga 70% dengan memanfaatkan listrik dari PLTS yang dibangun,” katanya.

Untuk memperluas dampak inisiatif Desa Bumi Gamma telah menggandeng Society of Renewable Energy, sebuah inisiatif yang melibatkan generasi muda dari di berbagai lokasi di Indonesia.

Founder Society of Renewable Energy Zagy Y. Berian mengatakan hasil-hasil dari aksi iklim generasi muda perlu digaungkan agar menumbuhkan kepercayaan para pengambil kebijakan. “Kita tunjukkan bukti untuk mendekati pemerintah,” katanya.

Zagy juga mengatakan, agar suara generasi muda semakin didengar maka pesan-pesan yang ingin disampaikan perlu diamplifikasi memanfaatkan berbagai media, termasuk New Media seperti podcast.

Sementara itu Joyce Mendez, Youth Climate Advisor To Secretary General United Nation juga melakukan aksi yang mirip seperti inisiatif Desa Bumi di Hutan Amazon.

Menurut Joyce elektrifikasi dengan memanfaatkan energi bersih membuat masyarakat adat di hutan Amazon mendapat akses yang lebih baik pada pendidikan dan ketahanan pangan. ***

- Advertisement -spot_img

More Articles