TNI Angkatan Udara (AU) melirik ekosistem mangrove untuk membentengi pangkalan udara yang ada di wilayah pesisir. Mangrove terbukti handal mencegah ancaman abrasi sekaligus bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Asisten Potensi Dirgantara (Aspotdirga) Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Muda TNI, Andi Wijaya mengatakan, mangrove dilirik karena penggunaan tanggul untuk melindungi pangkalan udara dari abrasi selalu mengalami kerusakan.
“Tentara punya bom, senjata segala macam kalah dengan abrasi. Rupanya harus dihadapi dengan alam lagi, dengan mangrove,” kata dia saat menghadiri kegiatan “Mangrove for Future” yang diselenggarakan oleh Badan restorasi Gambut dan Mangrove di Jakarta, Sabtu, 27 Juli 2024.
TNI AU telah menjalin kerja sama dengan BRGM untuk mempercepat rehabilitasi mangrove di sekitar pangkalan udara. Diantara lokasi sasaran percepatan rehabilitasi mangrove adalah Lanud Raden Sadjad di Kepulauan Natuna, yang merupakan wilayah terluar Indonesia. Kemudian di Lanud Dhomber, Balikpapan, yang lokasinya berdekatan dengan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Menurut Andi, dalam kerja sama tersebut, personel TNI AU akan terlibat dalam penanaman mangrove bersama BRGM. Pihak BRGM akan memberikan penyuluhan dan bimbongan teknis terkait rehabilitasi mangrove.
TNI AU, lanjut Andi, juga akan membantu untuk melakukan inventarisasi mangrove dan pemantauan hasil rehabilitasi dengan memanfaatkan drone.
Andi menyatakan, selain penanaman mangrove, TNI AU juga akan terlibat dalam pemanfaatan mangrove untuk pemberdayaan masyarakat. Mangrove bisa menghasilkan beragam produk yang bernilai ekonomi tinggi. Keindangan bentang alamnya juga bisa dimanfaatkan untuk ekowisata.
“Kami juga akan membina untuk pemberdayaan masyarakat memanfaatkan mangrove secara berkelanjutan,” kata dia.
_________
Sekretaris Badan Restorasi Gambut dan Mangrove, Ayu Dewi Utari menyatakan, BRGM juga melakukan pelatihan kepada Ibu-ibu PIA Ardha Garini untuk pemanfaatan hasil mangrove. Misalnya untuk pemanfaatan makanan olahan kerupuk atau keripik.
Ayu menuturkan, kerja sama dengan TNI AU menjadi bagiand ari strategi rehabilitasi mangrove yang disebut 3M, yaitu Memulihkan, Meningkatkan, dan Mempertahankan. Adapun intervensi yang dilakukan selain penanaman adalah pemberdayaan masyarakat.
BRGM menggelar rangkaian acara “Mangrove for Future” pada Jumat-Sabtu, 26-27 Juli 2024 di Jakarta. Kegiatan itu untuk mewujudkan rehabilitasi mangrove yang bersinergi dan berkelanjutan. ***