Sekolah Ilmu Lingkungan (SIL) Universitas Indonesia (UI) bersama lembaga penelitian di Kyoto University, Jepang dan Research Institute for Humanity and Nature (RIHN) memperkuat kerja sama riset dan menggelar joint seminar yang membahas bagaimana peran ilmu pengetahuan menjawab tantangan pengelolaan lingkungan hidup.
Joint seminar pada tanggal 25 Juli 2023 digelar di Research Institute for Humanity and Nature, Kyoto. Sejumlah riset yang dilakukan oleh mahasiswa SIL UI dipresentasikan pada kesempatan tersebut.
Diantara riset yang dipresentasikan adalah pelibatan masyarakat dalam pemberantasan korupsi sumber daya alam di Indonesia.
Riset yang dilakukan oleh mahasiswa SIL UI Mochamad Agung Sasongko itu mengungkap bagaimana aksi kolaborasi antara masyarakat, organisasi masyarakat sipil, dan pemerintah bisa meningkatkan efektivitas pemberantasan korupsi sumber daya alam.
Menurut Agung Sassongko, keterlibatan masyarakat bisa memperkuat integritas dan transparansi dalam pengelolaan sumber daya alam sehingga bisa mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Riset lain yang dipresentasikan adalah pemanfaatan pembangkit listrik skala kecil untuk mendukung transisi energi Indonesia, terutama di wilayah terpencil.
Riset yang dilakukan oleh mahasiswa SIL UI Mahpud Sujai itu mengungkap tantangan dalam pembangunan pembangkit listrik skala kecil dari sisi teknis, kendala keuangan, dan dukungan yang diberikan pemerintah.
Ada juga riset tentang kearifan lokal masyarakat adat Togutil di Halmahera. Riset yang dilakukan oleh Fachrudin Tukuboya mengungkap bagaimana suku Togutil yang hidupnya masih nomaden memiliki hukum adat dalam melaksanakan perburuan untuk pemenuhan kebutuhan pangan dan pendapatan.
Masyarakat Togutil, papar Fachrudin, berburu dengan memperhatikan kalender ekologis dan etika perburuan untuk menjaga kelestarian satwa di hutan. Praktik ini bisa menjadi informasi yang sangat penting bagi pemerintah dalam rangka pemeberdayaan masyarakat adat.
Riset lain juga disampaikan oleh Analissa Huwaina dengan tema penyediaan air bersih di kampung nelayan Kalibaru di utara Jakarta dengan memanfaatkan air hujan yang cukup tinggi.
Instalasi pemanenan air hujan sudah dibangun dan masyarakat kampung nelayan Kalibaru merasakan manfaat dengan adanya instalasi pemanenan air hujan.
Selain seminar, mahasiswa dan dosen SIL UI yang terdiri dari 20 orang juga melakukan kunjungan lapangan ke ke beberapa lokasi tempat pengelolaan lingkungan yaitu Danau Biwa, Sewerage Science Museum, dan Disaster Prevention Research Institute, Kyoto University. Rombongan mahasiswa dan dosen SIL UI dipimpin oleh Wakil Direktur SIL UI Dr Dony Abdul Chalid. *