Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menyerukan Para Pihak terutama kelompok Negara maju memenuhi komitmennya dalam pengendalian perubahan iklim.
Menteri Siti prihatin karena jelang konferensi perubahan iklim COP 27 di Sharm El Sheikh, Mesir, Negara yang sudah mensubmit dokumen Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC) seperti yang sudah disepakati masih minim.
“Sampai saat ini baru sekitar 29 Negara yang sudah menyampaikan dokumen ENDC dari sekitar 190-an Negara pihak,” katanya saat memberikan arahan kepada para Delegasi Republik Indonesia (Delri), di Jakarta, Kamis 27 Oktober 2022.
Padahal berdasarkan Glasgow Climate Pact hasil COP 26 yang berlangsung di Glasgow tahun 2021, semua negara harus meningkatkan ambisi mitigasi, adaptasi, perubahan iklim dan sarana implementasinya.
Indonesia, kata Menteri Siti sudah memberi contoh kepemimpinan dengan melaksanakan implementasi kesepakatan. Indonesia telah meningkatkan ambisi pengurangan emisi GRK dan merancang dokumen ENDC.
“Ini bukan kerja kaleng-kaleng karena melibatkan semua sektor,” katanya.
Berdasarkan dokumen ENDC, Indonesia meningkatkan target pengurangan emisi GRK pada tahun 2030 dari 29% menjadi 31,89% tanpa syarat atau dari 41% menjadi 43,20% bersyarat.
Khusus sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya (FOLU) Indonesia juga telah menyatakan komitmen untuk mencpai FOLU Net Sink pada tahun 2030.
COP 27 akan berlangsung pada 6-19 November 2022 dan mengambil tema Together for Implementation.
Dalam arahannya kepada delegasi Indonesia, Menteri SIti menyatakan Delri membawa kepentingan nasional dan kiprah Indonesia terkait pengendalian perubahan iklim, baik melalui negosiasi maupun Paviliun Indonesia.
“Di Mesir nanti, para negosiator Indonesia sepenuhnya harus memainkan peran sebagai negara berkembang dalam menerapkan hasil yang relevan dari COP 26, termasuk seruan untuk memperkuat target 2030 di NDC, sebagaimana diperlukan untuk menyelaraskan dengan Perjanjian Paris,” kata Menteri Siti.
Menteri Siti mengharapkan semua Delri bisa berperan aktif dan mengambil manfaat sebesar-besarnya dari pertemuan tersebut.
“Saya berpesan, selalu menjaga kepentingan, sovereignity, dan posisi nasional, serta gaungkan nama besar Indonesia pada COP 27 nanti,” pungkasnya. ***