PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) menegaskan komitmennya dalam mendukung transisi energi nasional dengan terus mengembangkan energi hijau berbasis panas bumi.
Dalam laporan keuangan konsolidasian tahun buku 2024 yang telah diaudit dan dipublikasikan pada 25 Maret 2025, PGE mencatat laba bersih sebesar USD 160,3 juta, mencerminkan kinerja keuangan yang tetap solid di tengah tantangan global.
“Kami terus memperkuat posisi sebagai pemimpin industri panas bumi di Indonesia,” ujar Direktur Utama PGE Julfi Hadi dalam siaran resminya pekan ini.
Ia menambahkan bahwa PGE berhasil mencatatkan produksi listrik dan pendapatan tertinggi sepanjang sejarah perusahaan, ditopang oleh peningkatan performa operasional di berbagai wilayah kerja.
Total pendapatan PGE tahun 2024 mencapai USD 407,12 juta, naik tipis dari USD 406,29 juta pada tahun sebelumnya.
Peningkatan ini sejalan dengan tumbuhnya permintaan energi bersih di dalam negeri sebagai bagian dari upaya menuju kemandirian energi berkelanjutan.
Meski laba bersih mengalami sedikit penurunan dari USD 163,57 juta pada 2023, Direktur Keuangan PGE Yurizki Rio menegaskan bahwa perusahaan tetap menjaga profitabilitas yang sehat, kas operasional yang kuat, serta menerapkan pengelolaan keuangan yang hati-hati.
“Kami tetap fokus pada pengelolaan keuangan yang prudent dan optimal untuk memastikan keberlanjutan investasi pengembangan proyek panas bumi baru serta peningkatan kapasitas produksi,” ujar Yurizki.
Dalam rangka mendukung transisi energi, PGE telah mengimplementasikan berbagai inisiatif keberlanjutan.
Di antaranya: peningkatan efisiensi energi, pengurangan emisi karbon, pengelolaan sumber daya air secara berkelanjutan, serta program konservasi dan reforestasi di sekitar wilayah operasional.
PGE juga aktif berkolaborasi dengan komunitas lokal dan lembaga lingkungan dalam upaya pelestarian ekosistem.
Teknologi pemantauan emisi real-time dan optimalisasi proses produksi telah diadopsi untuk mendukung efisiensi energi dan mengurangi dampak lingkungan dari kegiatan eksplorasi dan produksi panas bumi.
Langkah-langkah ini sekaligus memperkuat peran PGE dalam mendukung pencapaian target Net Zero Emission Indonesia pada tahun 2060, serta menjadikan panas bumi sebagai tulang punggung energi baru dan terbarukan di Tanah Air. ***