Selasa, 3 Desember 2024

Pengusaha Indonesia Intip Cara Finlandia Optimalkan Potensi Hutan, Digitalisasi Jadi Kunci

Latest

- Advertisement -spot_img

Pelaku usaha Indonesia ingin mempelajari cara Finlandia memaksimalkan potensi sumber daya hutan secara berkelanjutan. Pembelajaran yang diperoleh akan dimanfaatkan untuk mengoptimalkan model bisnis yang kini didorong oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan kehutanan yaitu Multi Usaha Kehutanan (MUK)

Demikian mengemuka saat Smart Forestry Dialogue Forum yang diselenggarakan Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) dan Kadin Indonesia bersama Kedutaan Besar Finlandia di Indonesia dan didukung oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), secara hybrid, Senin, 21 Agustus 2023.

Smart Forestry Dialogue Forum yang dibuka oleh Dirjen Pengelolaan Hutan Lestari (PHL) KLHK Agus Justianto itu dihadiri sejumlah pelaku usaha Indonesia dan Finlandia. Agus berharap forum dialog yang digelar bisa memperkuat kerja sama diantara pelaku usaha kedua negara termasuk dalam mengembangkan model bisnis Multi Usaha Kehutanan (MUK).

“Paradigma pengelolaan hutan kini berubah, dari yang hanya berbasis kayu menjadi Multi Usaha Kehutanan yang diharapkan bisa meningkatkan nilai ekonomi hutan produksi, memperbaiki keadilan dan akses masyarakat ke sumber daya hutan,” katanya.

Model bisnis Multi Usaha Kehutanan memungkinkan perusahan pemegang Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH) memanfaatkan konsesinya untuk pemanfaatan beragam komoditas mulai dari kayu, non kayu, hingga ekowisata dan jasa lingkungan.

Agus menyatakan, Multi Usaha Kehutanan adalah bagian dari upaya untuk mencapai tingkat serapan gas rumah kaca yang lebih tinggi ketimbang emisinya di sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya atau Indonesia’s FOLU Net Sink 2030.

Sementara itu Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Shinta W Kamdani mengungkapkan forum dialog ini penting bagi pelaku usaha Indonesia untuk belajar dari Finlandia bagaimana merevolusi sektor kehutanannya memanfaatkan teknologi dan digitalisasi.

“Sebagai negara dengan tutupan hutan terluas di Eropa, Finlandia sukses mengimplementasikan pengelolan lestari lebih dari satu abad lamanya,” kata Shinta.

Ketua Umum APHI Indroyono Soesilo menjelaskan Presiden Joo Widodo telah menyerukan kepada pelaku usaha untuk belajar dari Finlandia untuk pemanfaatan hutan.

“Tahun 2017, Presiden Jokowi memberi arahan kepada stakeholder kehutanan Indonesia untuk belajar dari Finlandia untuk praktik pemanfaatan hutan terbaik mulai dari pemanenan, pemrosesan, dan pengolahan kayu yang menghasilkan produk berkualitas dan bernilai tambah tinggi,” kata Indroyono.

Menurut Indroyono, Indonesia seharusnya juga bisa setara dengan Finlandia karena memiliki hutan yang luas dan keanekaragaman hayati yang sangat kaya sebagai pondasi untuk pengelolaan hutan lestari yang bertanggung jawab. Menurut Indroyono, pemanfaatan hutan lestari berkontribusi besar pada perekonomian dan penciptaan lapangan kerja serta mendorong pertumbuhan nasional.

Bulan September mendatang, delegasi APHI dan Kadin Indonesia berencana untuk melakukan kunjungan ke Finlandia dan menjajaki potensi kerjasama dengan pelaku usaha kehutanan Finlandia.

Sementara itu Nina Jacoby, Senior Advisor Business Finland, sebuah unit kerja pemerintah Finlandia untuk promosi dan investasi mengungkapkan, sektor kehutanan merupakan pilar perekonomian Finlandia.

“Produk hasil hutan berkontribusi pada 1/5 dari ekspor dan menyumbang 36% dari nilai tambah bioekonomi Finlandia,” kata Nina.

Dia mengungkapkan, produksi kayu bulat Finlandia sebesar 78,2 juta m3 pada tahun 2018 yang dimanfaatkan untuk kayu olahan, pulp, dan kayu energi. Sementara 2,3 juta m3 tunggul kayu dan limbah tebangan juga dimanfaatkan untuk kayu energi.

Menurut Nina, secara volume kayu yang diproduksi Finlandia memang tidak sebesar Indonesia. Meski demikian kontribusinya pada perekonomian Finlandia sangat luar biasa. Hal ini karena Finlandia memanfaatkan teknologi dan inovasi sehingga produksi semakin efisien dan produk yang dihasilkan memiliki nilai tambah.

Nina menjelaskan, industri kehutanan di Finlandia kini bergerak mengimplementasikan Smart Forestry yang memanfaatkan data digital mulai dari perencanaan, penanaman pohon, pemanenan, hingga pengolahan. ***

- Advertisement -spot_img

More Articles