Jumat, 26 Juli 2024

Pembangunan Diawali dengan Rehabilitasi Hutan, IKN Nusantara Siap Hadapi Perubahan Iklim

Latest

- Advertisement -spot_img

Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dilaksanakan dengan menerapkan konsep Forest City yang akan diawali dengan merehabilitasi hutan yang ada di sekitar kawasan untuk yang akan mengembalikan ekosistem lingkungannya yang berupa hutan di kawasan tersebut.

Konsep Forest City juga akan memastikan IKN Nusantara siap menghadapi tantangan perubahan iklim.

Dirjen Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan (PDASRH) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Dyah Murtiningsih menjelaskan pembangunan IKN akan memperhatikan manajemen bentang alam dan keanekaragaman hayati.

Apalagi pulau Kalimantan dimana IKN berada, merupakan pusat keanekaragaman hayati dan memiliki sejumlah satwa endemik seperti orangutan dan bekantan.

“IKN harus bisa menjadi habitat bagi spesies endemik flora maupun flora,” kata Dyah saat menyampaikan pidato kunci secara daring di sesi panel Regenerating Natural Forest in the New Capital City of Nusantara di Paviliun Indonesia pada COP27 UNFCCC Sharm El Sheiekh, Mesir, Senin 7 November 2022.

Dyah menegaskan IKN dibangun dengan konsep Forest City . Ini berarti kondisi IKN saat ini yang berupa hutan tanaman industri akan dikembalikan menjadi hutan hujan tropis dengan melakukan penanaman tanaman endemik.

“Kondisi hutan alam di sekitarnya pun harus dipertahankan dan dijaga kelestariannya,” kata Dyah.

KLHK sudah menyiapkan lahan seluas 16 hektare untuk pembangunan persemaian Mentawir yang akan menyediakan 15 juta pohon setiap tahun.

IKN Nusantara dibangun di kawasan seluas 256 ribu hektar dengan 3 zona yang terdiri dari kawasan inti pusat pemerintahan (6.671 hektare), kawasan ibu kota negara (56.181 hektare) dan sisanya zona kawasan pengembangan.

Dyah mengatakan upaya mengembalikan hutan hujan tropis akan dilakukan dengan melibatkan masyarakat setempat. Pemerintah juga mengajak dan menantang sektor swasta untuk terlibat aktif mewujudkan ambisi pembangunan Forest City IKN dengan skema Public-Private Partnership.

Menurut Diah, keterlibatan swasta dalam pembangunan hutan di IKN sekaligus bisa mendukung pengurangan emisi karbon yang saat ini sangat dibutuhkan di tengah upaya mengendalikan perubahan iklim.

Pentingnya IKN Nusantara dalam mitigasi perubahan iklim juga ditegaskan oleh Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Otorita IKN Myrna A Safitri.

Menurut dia Forest City IKN akan menjadi solusi berbasis alam untuk berbagai persoalan lingkungan.

“Forest city adalah konsep yang mengelola dan menjaga ekosistem hutan mengantisipasi tantangan lingkungan termasuk perubahan iklim, bencana lingkungan, kehilangan keanekargaman hayati, dan polusi,” katanya.

Myrna menekankan, pembangunan IKN Nusantara penting dilakukan untuk mengakselerasi pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia. “IKN Nusantara akan mengubah pembangunan yang Jawa sentris menjadi Indonesia sentris,” katanya. ***

More Articles