Sabtu, 15 Februari 2025

Menhut Tegaskan Penyuluh Ujung Tombak Kelestarian Hutan: Perlu Kualifikasi Tidak Biasa

Latest

- Advertisement -spot_img

Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni menegaskan pentingnya peran penyuluh kehutanan dalam mendukung pembangunan berkelanjutan.

Penyuluh kehutanan merupakan ujung tombak dalam mengubah pola pikir masyarakat agar lebih peduli pada kelestarian hutan serta mampu memberdayakan diri melalui pemanfaatan sumber daya hutan.

“Pengelolaan hutan bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga tanggung jawab masyarakat. Dengan kolaborasi yang baik, kita dapat mencapai kesejahteraan masyarakat, kelestarian hutan, dan pembangunan kehutanan yang berkelanjutan,” ujar Menteri Raja Juli Antoni saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Penyuluhan Kehutanan (Rakornasluh) 2024 di Jakarta, Selasa, 10 Desember 2024.

Rakornasluh ini merupakan bagian dari program Quick Wins 100 Hari Kerja Kabinet Merah Putih di bawah kepemimpinan Presiden dan Wakil Presiden Prabowo-Gibran.

Menhut menyebut para penyuluh sebagai orang yang hebat dan penting. Menurutnya, profesi penyuluh memerlukan kualifikasi yang tidak biasa dan bersedia untuk belajar tanpa henti.

“Karena dari hari ke hari ada kebijakan baru, teknologi baru, serta permasalahan baru. Bapak Ibu sebagai penyuluh adalah orang yang hebat karena harus catch-up dengan pembaruan tersebut,” kata dia.

Dalam acara ini, Menteri Kehutanan juga memberikan penghargaan kepada 10 provinsi dengan Nilai Transaksi Ekonomi Kelompok Tani Hutan (NTE KTH) tertinggi sebagai bentuk apresiasi atas capaian mereka dalam memandirikan Kelompok Tani Hutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kementerian Kehutanan Ade Palguna Ruteka mengatakan bahwa pelaksanaan Rakornasluh 2024 yang dihadiri oleh sekitar 150 peserta, termasuk Kepala Dinas Kehutanan dari 34 provinsi, Kepala UPT Kementerian Kehutanan, penyuluh kehutanan, serta Generasi Peduli Iklim yang sedang mengikuti rangkaian Climate Generation Summit 2024.

“Rakornasluh ini bertujuan memperkuat kelembagaan penyuluhan kehutanan, menyusun peta jalan (roadmap) penyuluhan 2025-2029, dan menjaring masukan dari berbagai pihak untuk meningkatkan efektivitas penyuluhan di tingkat tapak,” ujar Ade.

Acara ini juga dimanfaatkan untuk memperkenalkan inovasi terbaru BP2SDM, yaitu fitur tematik pada aplikasi Forestamart, yang berfungsi sebagai platform promosi produk Kelompok Tani Hutan (KTH). Fitur ini membantu membuka akses pasar bagi produk-produk KTH melalui media daring, yang dilengkapi dengan katalog produk dalam bentuk barcode.

Sebagai bagian dari acara, Kedai Forestamart juga dibuka di lokasi Rakornasluh untuk memamerkan dan menjual produk unggulan KTH. Beberapa produk tersebut disajikan untuk dicicipi langsung oleh Menteri Kehutanan dan peserta lainnya. ***

- Advertisement -spot_img

More Articles