Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni dan Wakil Menteri Kehutanan Sulaiman Umar Siddiq melakukan kunjungan kerja ke Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Tabo-Tabo, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Sulawesi Selatan, Rabu (14/5/2025).
Dalam kunjungan tersebut, keduanya menggelar dialog langsung bersama para penyuluh kehutanan untuk menyerap aspirasi dan membahas tantangan lapangan.
Dalam forum yang dihadiri ratusan penyuluh dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Balai Penyuluhan dan Pengembangan SDM Wilayah VI itu, Menteri Raja Antoni menekankan pentingnya peran strategis penyuluh kehutanan sebagai penghubung antara kebijakan pusat dan realitas di tingkat tapak.
“Penyuluh Kehutanan adalah jembatan yang menyampaikan kebijakan tingkat pusat pada masyarakat. Kalau kebijakan tidak bisa diimplementasikan, penyuluh bisa memberi masukan untuk mengubahnya. Penyuluh harus berani,” ujar Menhut.
Menhut juga menyoroti perlunya peningkatan kapasitas digital dan teknologi para penyuluh agar tetap relevan di tengah perkembangan zaman, serta mengapresiasi dedikasi mereka dalam menjaga keberlanjutan hutan dan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Dialog terbuka ini membahas sejumlah isu penting seperti akses penyuluh ke wilayah terpencil, peningkatan kapasitas, kesetaraan penerimaan Biaya Operasional Penyuluhan (BOP), hingga tantangan kenaikan jabatan akibat terbatasnya formasi di satuan kerja.
Lima penyuluh kehutanan dari berbagai wilayah menyampaikan langsung permasalahan dan capaian mereka di lapangan.
Menhut merespons dengan menyampaikan komitmen untuk meningkatkan dukungan berupa pelatihan dan sumber daya.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM menjelaskan secara teknis mekanisme penerimaan BOP, dan Kepala Biro SDM memaparkan solusi terkait jenjang karier penyuluh di tengah keterbatasan ABK.
Kegiatan ini diawali dengan presentasi dari penyuluh mengenai aplikasi dan pendekatan penyuluhan seperti SIMLUH dan SMART, serta ditutup dengan foto bersama Menhut dan Wamenhut.
Menteri Kehutanan menegaskan bahwa dukungan terhadap penyuluh kehutanan akan terus diperkuat untuk menjadikan mereka agen perubahan dalam pengelolaan hutan berkelanjutan. ***
