Minggu, 24 November 2024

Menhut Raja Antoni Tinjau Kontribusi Perhutanan Sosial pada Pembangunan Daerah di Lumajang

Latest

- Advertisement -spot_img

Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni dan Wakil Menteri Kehutanan Sulaiman Umar melihat kontribusi program perhutanan sosial pada pembangunan daerah di Lumajang, Jawa Timur.

Di lokasi itu, Desa Burno, perhutanan sosial dikembangkan secara kolaboratif dalam konsep pengembangan wilayah terpadu berbasis perhutanan sosial/Integrated Area Development (IAD).

Sebagai Pilot Project pertama penerapan Konsep IAD, Kabupaten Lumajang berhasil memberikan contoh yang baik bagi Kabupaten lainnya dalam sinergi dan kolaborasi para pihak, serta penyelarasan kebijakan daerah dalam mendukung perhutanan sosial.

Terbukti saat ini, Rencana Aksi IAD Kabupaten Lumajang sudah selaras dengan kebijakan Pemerintah Daerah melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Lumajang.

Program IAD Kabupaten Lumajang menjadi salah satu upaya dalam rangka mendukung sektor pangan, agroindustri dan pariwisata terintegrasi yang telah dimulai sejak Tahun 2021 dengan melibatkan berbagai Kementerian, Pemerintah Daerah, Sektor Swasta dan Akademisi dengan areal pengembangan seluas 4.189 Ha dan mampu meningkatkan dampak perekonomian daerah dengan total omzet mencapai Rp 17 Miliar per tahun dari unit usaha sapi perah, ternak rumput gajah, pisang kirana, olahan keripik, kopi, pemanfaatan air minum, sadapan damar dan pengembangan Wisata Taman Siti Sundari.

Perhutanan Sosial memberikan sumbangsih besar untuk ketahanan pangan melalui penerapan pola agroforestry dalam pengelolaan kawasan hutan, sehingga kawasan hutan dapat dimanfaatkan secara optimal baik untuk Hasil Hutan Kayu, Hasil Hutan Bukan Kayu, maupun Jasa Lingkungan.

Petani di Desa Burno mengimplementasikan pola pola agrosilvopastura. Para petani memanfaatkan sela pada lahan hutan untuk menanam rumput gajah sebagai pakan ternak sapi dan kambing, dengan luas lahan rumput 133 Ha dapat menghasilkan rata-rata 1.700 ikat rumput per hari.

Jumlah Sapi yang berada di Desa Burno saat ini diperkirakan sebanyak 804 ekor, dan dari 216 ekor sapi yang dimiliki oleh peternak saat ini telah mampu menghasilkan Susu Sapi Segar sebanyak 5.172 liter per hari dengan harga jual Rp5.300 per liter.

Selain agrosilvopastura, melalui IAD Kabupaten Lumajang juga dikembangkan interkoneksi wisata melalui penataan rest area menuju Kawasan Wisata Ranu Regulo, termasuk rumah makan Bromo View; pembangunan sarana-prasarana objek wisata Ranu Pani, amphitheater di lokasi wisata Siti Sundari dan Ranu Pani, pembangunan Bumi Perkemahan Glagah Arum, Rumah Nggaga, Geodesic, dan view point Bantengan. Untuk pengembangan Lokasi tersebut telah disalurkan bantuan dari dana DAK Pariwisata untuk pembangunan Destinasi Wisata.***

- Advertisement -spot_img

More Articles