Senin, 22 Desember 2025

Kebakaran Hutan 2025 Terkendali, Menhut Tegaskan Kolaborasi Jadi Kunci Penanganan

Latest

- Advertisement -spot_img

Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menyatakan bahwa kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Indonesia hingga akhir Juli 2025 berada dalam kondisi terkendali.

Hal ini ia sampaikan dalam rapat koordinasi nasional yang digelar di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Pusat, pada Senin (28/7/2025).

Dalam pertemuan tersebut, Menhut Raja Antoni memimpin langsung evaluasi kondisi terkini bersama Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, Wakil Menteri Kehutanan Sulaiman Umar, serta jajaran dari BMKG, Polda Riau, dan para gubernur dari provinsi rawan karhutla seperti Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara.

“Alhamdulillah, per hari ini, kebakaran hutan dalam kondisi terkendali. Ini hasil dari kerjasama lintas sektor, belajar dari pengalaman, dan semangat gotong royong,” ujar Menhut usai rapat.

Meski demikian, Menteri Raja mengingatkan bahwa peringatan dini telah dikeluarkan untuk 10 hari pertama di bulan Agustus. Kombinasi rendahnya curah hujan, minimnya pembentukan awan, dan meningkatnya kekeringan lahan menjadi faktor pemicu meningkatnya risiko karhutla di berbagai daerah.

Kepala BNPB Suharyanto menambahkan bahwa keberhasilan ini merupakan buah dari pendekatan terpadu. Di bawah komando Menteri Kehutanan, operasi darat bersama TNI, Polri, Manggala Agni, serta operasi udara seperti heli water bombing dan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC), telah dijalankan secara simultan di wilayah-wilayah rawan, termasuk Riau.

“Dalam satu minggu, Pak Menteri langsung turun memimpin operasi di Riau. Dan hasilnya, api berhasil dipadamkan secara menyeluruh. Ini bukti kekuatan kolaborasi,” ujar Suharyanto.

Selain itu, Menhut juga menekankan pentingnya penegakan hukum. Ia menyebut bahwa efek jera terhadap pelaku pembakaran lahan—baik pemilik lahan, cukong, maupun masyarakat—merupakan bagian penting dari strategi nasional pengendalian karhutla.

“Kita berhasil menurunkan ego sektoral. Semua pihak sadar, ini bukan tanggung jawab satu lembaga saja, tapi tugas bersama,” tegas Raja Antoni. ***

- Advertisement -spot_img

More Articles