Jumat, 26 Juli 2024

Indonesia Power Bangun Hutan Tanaman Energi, Jadi Solusi Energi Terbarukan dan Konflik Lahan

Latest

- Advertisement -spot_img

Indonesia Power melakukan penanaman pohon untuk penghijauan sekaligus membangun Hutan Tanaman Energi (HTE) memanfaatkan areal aset perusahaan di berbagai lokasi.

Pembangunan HTE tersebut dilakukan dengan melibatkan masyarakat setempat sebagai bagian dari pemberdayaan dan resolusi konflik lahan.

Penanaman perdana pembangunan HTE tersebut dilakukan serentak di seluruh unit kerja Indonesia Power dengan jumlah 5.000 pohon.

Pohon yang ditanam pada Hutan Tanaman Energi adalah pohon gamal, lamtoro dan kaliandra.

Jenis pohon tersebut dikenal sebagai pohon energi karena memiliki kandungan energi panas yang tinggi dengan nilai kalor masing-masing 4.548 kkal/kg, 4.967 kkal/kg, dan 4.617 kkal/kg.

Selanjutnya biomassa yang dihasilkan dari tanaman energi tersebut akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan co-firing pada Pembangkit Listrik Tenaga uap (PLTU) sebagai campuran batu bara untuk dorong target bauran Energi Baru dan Terbarukan 23% pada tahun 2025.

“Indonesia Power untuk meningkatkan EBT yang salah satunya dengan mengoptimalkan co-firing, juga tentunya untuk menjaga kelestarian lingkungan, maka dari itu kita lakukan gerakan menanam tanaman atau pohon energi ini di seluruh unit kerja,” kata Direktur Utama Indonesia Power M. Ahsin Sidqi dalam keterangannya di Jakarta, Rabu 19 Januari 2021.

Indonesia Power menargetkan biomassa dari HTE ini bisa mencapai 10% dari kebutuhan bahan baku energi atau setara 2,5 juta ton per tahun. Untuk mencapai target tersebut membutuhkan lahan seluas 12.500 hektare.

Maka untuk tahap pertama akan diproyeksikan di lahan seluas 382 haktare dengan jumlah tanaman energi 1,9 juta batang.

Warga sekitar bakal dilibatkan baik untuk menanam atau pun mengolah biomassa yang dihasilkan sesuai standar nasional.

“Jadi ini listrik berbasis masyarakat. Warga yang menanam akan diajari untuk menghasilkan tanaman energi sesuai SNI. Ini kesejahteraan untuk masyarakat sekaligus melestarikan alam,” kata Ahsin Sidqi. ***

More Articles