Sebanyak 13 jenis pohon dari berbagai wilayah Indonesia ditanam untuk memperkaya koleksi Arborestum Fakultas Kehutanan UGM.
Penanaman pohon ini dilakukan sebagai bagian dari rangkaian peringatan Dies Natalis ke-73 UGM yang puncaknya akan diselenggarakan pada bulan Desember mendatang serta Dies Natalis ke-59 Fakultas Kehutanan.
Penanaman pohon dilakukan oleh Wakil Rektor UGM Bidang Perencanaan, Aset, dan Sistem Informasi, Arief Setiawan Budi Nugroho, bersama sejumlah pimpinan universitas dan fakultas, Sabtu, 15 Oktober 2022.
Inisiasi penanaman 13 jenis pohon ini bertujuan untuk melakukan konservasi sekaligus mengenalkan berbagai jenis pohon yang tumbuh di berbagai pulau di Indonesia, mengembangkan budaya menanam pohon untuk kebaikan bersama, serta mendukung program pemerintah dalam upaya mengurangi dampak perubahan iklum.
“Perubahan iklim tidak bisa kita hindari dan banyak kerusakan telah terjadi di dunia termasuk di Indonesia. Kita tidak bisa hanya berpangku tangan tanpa kontribusi secara nyata,” terang Arief.
Ia menambahkan, kegiatan ini juga menjadi salah satu langkah untuk mendukung program pengembangan hutan kota dan ruang terbuka hijau serta mewujudkan kampus hijau. Hal ini sejalan dengan rencana UGM terkait perubahan iklim untuk mengurangi emisi karbon.
“UGM sedang menata kampus agar lebih asri dan ramah lingkungan. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Pak Dekan karena Fakultas Kehutanan akan mengirimkan pohon cendana untuk ditanam di berbagai fakultas untuk menciptakan lingkungan UGM yang lebih hijau dan sehat,” ungkapnya.
Jenis pohon yang ditanam kali ini berasal dari berbagai wilayah di Indonesia, yaitu tanaman cendana dari Nusa Tenggara Timur, gaharu dari Pulau Kalimantan, meranti merah dari Pulau Sumatra, pala dari Maluku, eboni dan nam-nam dari Pulau Sulawesi, matoa dari Papua, serta nogosari, asam Jawa, mentaok, sawo kecik, katimoho, dan mundu dari Pulau Jawa.
Selain penanaman pohon, pada kesempatan ini turut dibagikan Buku Saku Pengelolaan Sampah, pedoman cara mengelola sampah yang disusun oleh tim dari Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) UGM. ***