Rabu, 20 November 2024

Dukung Pengembangan Komoditas Kopi, Perhutani Siapkan Lahan di Ciwidey dan Garut

Latest

- Advertisement -spot_img

Perum Perhutani ikut mendukung pengembangan komoditas kopi Indonesia Project Management Office (PMO) Kopi Nusantara yang merupakan program inisiatif Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Perusahaan kehutanan pelat merah itu akan menyiapkan lahan hutan untuk pilot project di Garut dan Ciwidey (Bandung Selatan).

Direktur Utama Perum Perhutani Wahyu Kuncoro menyatakan bahwa Perhutani sangat terbuka untuk bermitra dengan pihak manapun sesuai dengan Visi Perhutani yaitu ‘Menjadi Perusahaan Pengelola Hutan Berkelanjutan dan Bermanfaat bagi Masyarakat dan Lingkungan.’

“Kami sangat mendukung upaya pemerintah dalam mengembangkan bisnis dan ekosistem kopi nasional demi kesejahteraan petani kopi, melalui program PMO Kopi Nusantara agar kopi Indonesia semakin mendunia,“ jelas Wahyu seusai launching PMO Kopi dan Memorandum of Understanding (MoU) antara BUMN dan Asosiasi dalam rangka mendukung PMO Kopi Nusantara, di Lampung, Minggu 30 Januari 2022.

Wahyu menambahkan Kopi Indonesia bisa menjadi salah satu produk andalan ekspor Indonesia.

“Yang menarik ekosistem Kopi di dalam negeri juga berkembang dengan pesat dengan menjamurnya cafe cafe di seluruh Indonesia.Selain munculnya pengusaha–pengusaha millenial di komoditas kopi,” katanya.

Wahyu menjelaskan kawasan hutan Perum Perhutani yang dijadikan sebagai Pilot Project program PMO Kopi Nusantara oleh Kementerian BUMN melalui ID Food berada di wilayah Garut dan Bandung Selatan (Ciwidey).

Sementara itu Menteri BUMN Erick Thohir Erick Thohir menyatakan bahwa membangun ekosistem tidak mungkin terjadi ego sektoral.

Dia menekankankan ekosistem makmur dapat terjadi apabila diletakkan di tengah-tengah semua kepentingannya, sehingga tujuan sila ke 5 di dalam Pancasila dapat mensejahterakan semua rakyat Indonesia dapat terwujud.

“Tidak mungkin ekonomi Indonesia terus tumbuh kalau kita tidak rukun. Tidak mungkin kita dapat menciptakan keseimbangan ekonomi kalau yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin apalagi saat pandemi Covid-19, karena itu ekosistem dapat berhasil apabila ada yang kesejahteraan,” jelas Erick. ***

- Advertisement -spot_img

More Articles