Ekspor produk kehutanan Indonesia mencapai 14,48 miliar dolar AS pada tahun 2021 lalu. Capaian tersebut naik sebesar 30,7% jika dibandingkan dengan tahun 2020 yang sebesar 11,07 miliar dolar AS.
Negara-negara yang selama ini secara tradisional menjadi pasar utama produk kehutanan Indonesia masih mendominasi. Meski demikian, sejumlah Negara non tradisional menunjukkan potensinya.
Demikian dikutip forestinsights.id berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang diunduh dan diolah Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI), Senin 3 Januari 2021.
China tercatat menjadi pasar terbesar ekspor produk kehutanan Indonesia pada tahun 2021 lalu. Tercatat ekspor ke pasar China mencapai 3,91 miliar dolar AS. Naik sebesar 23% jika dibandingkan dengan nilai pada tahun 2020 yang sebesar 3,18 miliar dolar AS.
Produk yang diminati pasar China pada tahun lalu adalah pulp, kertas, dan wood working dengan nilai berturut-turut 2,56 miliar dolar AS, 824,8 juta dolar AS, dan 423,6 juta dolar AS.
Pasar terbesar kedua adalah Amerika Serikat AS. Tahun 2021 lalu ekspor produk kehutanan Indonesia ke pasar AS mencapai 2,38 miliar dolar AS. Naik sebesar 47% dibandingkan nilai ekspor pada tahun 2020 yang sebesar 1,62 miliar dolar AS.
Produk yang paling diminati pasar AS furnitur, panel kayu, dan kertas dengan nilai secara berurutan 1,13 miliar dolar AS, 996,1 juta dolar AS, dan 142,4 juta dolar AS.
Pasar ekspor terbesar ketiga adalah Jepang dimana ekspor produk kehutanan Indonesia mencapai 1,35 miliar dolar AS pada tahun 2021 lalu. Naik 17% dibandingkan dengan nilai ekspor pada tahun 2020 yang besesar 1,15 miliar dolar AS.
Produk kehutanan yang paling diminati pasar Jepang adalah panel kayu, kertas, dan furnitur dengan nila berturut-turut 686,2 juta dolar AS, 335,14 juta dolar AS, dan 152,05 juta dolar AS.
Pasar ekspor terbesar ketiga adalah Uni Eropa dan Inggris. Tahun 2021 lalu ekspor ke kawasan tersebut mencapai 1,25 miliar dolar AS. Naik sebesar 25,52% Â jika dibandingkan dengan capaian pada tahun 2020 yang sebesar 997,8 juta dolar AS.
Selain negara-negara yang secara tradisional menjadi pasar bagi produk kehutanan Indonesia ada juga negara pasar non tradisional yang menunjukkan potensinya pada tahun 2021 lalu.
Diantaranya adalah Republik Korea. Pada tahun 2021 lalu, ekspor produk kehutanan ke Korea mencapai 754,6 juta dolar AS. Naik sebesar 9,41% jika dibandingkan dengan catatan tahun 2020 yang sebesar 689,7 juta dolar AS.
Produk yang diminati pasar Korea dalah panel kayu, kertas, dan pulp dengan nilai secara berurutan, 329,22 juta dolar AS, 173,8 juta dolar AS, dan 154,6 juta dolar AS.
Pasar non tradisional lain yang menggeliat adalah India. Pada tahun 2021 lalu, pasar India menyerap produk kehutanan Indonesia senilai 389,7 juta dolar AS. Naik 20% jika dibandingkan dengan catatan pada tahun 2020 yang sebesar 324,9 juta dolar AS.
Produk kehutanan Indonesia yang diminati di pasar India adalah pulp, veneer, dan kertas dengan nilai secara berurutan 129,7 juta dolar AS, 86,85 juta dolar AS, dan 80,43 juta dolar AS. ***