Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya melantik enam Pejabat Tinggi Pratama (Eselon II) lingkup Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Keenam pejabat yang dilantik yaitu Mini Farida sebagai Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Sulawesi Maluku, Sapto Aji Prabowo sebagai Direktur Pengelolaan Kawasan Konservasi, dan Constantius Hendro Wijanarko sebagai Direktur Bina Rencana Pemanfaatan Hutan.
Kemudian Syafda Roswandi sebagai Sekretaris Direktorat Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan, Jefry Susyafrianto sebagai Sekretaris Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM, serta Krisdianto sebagai Kepala Pusat Standardisasi Instrumen Ketahanan Bencana dan Perubahan Iklim.
Kepada para pejabat yang dilantik, Menteri LHK berpesan untuk memastikan menyelenggarakan pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan mulai dari perencanaan, program, kegiatan, dan kinerja KLHK dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Mereka diharapkan dapat memastikan bahwa akselerasi pembangunan ekonomi harus dilakukan dengan tetap menjaga dua pilar penting keberlanjutan (landscape-seascape sustainability).
“Kuncinya adalah agar dapat menjamin keberlanjutan proses, fungsi dan produktivitas lingkungan, mulai dari terjaminnya kualitas udara, air, dan laut yang baik dan sehat, lahan yang produktif, hingga terjaganya keanekaragaman hayati, sekaligus juga menjamin keselamatan, mutu hidup dan kesejahteraan masyarakat,” ujar Menteri Siti saat pelantikan, di Jakarta, Jumat, 21 Juni 2024.
Selain itu para pejabat di lingkungan KLHK ditegaskannya agar dapat saling bahu-membahu menyukseskan dan merampungkan pekerjaan KLHK dengan berpedoman pada tujuan pengelolaan lingkungan dan kehutanan hingga 2045, yang diarahkan untuk mencapai kondisi lingkungan dan hutan yang sehat untuk mendukung perikehidupan Indonesia sebagai negara yang maju dan mandiri.
_________
Tahapan hingga 2045 disebut Menteri Siti diantaranya Langkah-langkah konkrit untuk green economy dan blue economy, FOLU Net Sink pada tahun 2030, menguasai pasar dunia untuk produk hutan dan sirkular ekonomi; pembangunan rendah emisi karbon, dan menjadi bangsa yang berdaulat untuk pangan, energi dan obat-obatan dari sumberdaya alam hayati kita. ***