Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) menyambut kehadiran LightwoodHub untuk mempromosikan kayu ringan untuk konstruksi bangunan.
Ketua Umum APHI Indroyono Soesilo menyatakan saat ini dunia memasuki era Green Economy termasuk salah satunya dengan membangun Green Building yang banyak memanfaatkan material kayu dalam proses konstruksinya.
“Kayu yang dimanfaatkan adalah kayu ringan yang telah mendapat rekayasa teknologi sehingga kuat. Dengan adanya rekayasa teknologi ini maka kayu jenis apa saja bisa dimanfaatkan,” kata Indroyono usai menghadiri launching LightwoodHub di Jakarta, Kamis, 11 Mei 2023.
Jika tren ini terus berkembang, Indroyono menyatakan, jenis-jenis kayu rimba campuran di areal Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH) yang belum dimanfaatkan akan bisa dioptimalkan. “Sekarang masih leboh banyak hardwood yang dimanfaatkan seperti merbau, meranti. Kayu rimba campuran yang potensinya di hutan mencapai 70% kini bisa dimanfaatkan dengan pendekatan teknologi,” katanya.
Indroyono juga menyerukan agar para anggota APHI lebih berani mengintip peluang pemanfaatan kayu ringan. “Dunia mengarah ke Green Economy, Green Building. Kami juga harus siap,” katanya.
Untuk lebih mendorong pemanfaatan kayu ringan, Indroyono menyatakan perlunya sinergi tiga pihak. Yaitu pelaku usaha kehutanan sebagai penyedia bahan baku kayu, arsitek sebagai perancang bangunan dengan material kayu ringan, dan insinyur konstruksi yang mengetahui bagaimana memanfaatkan kayu sehingga memenuhi standar kekuatan konstruksi.
LightwoodHub melibatkan para pemangku kepentingan yang berasal dari industri, akademisi, dan organisasi sebagai untuk mempromosikan penggunaan kayu ringan dalam kegiatan konstruksi bangunan.
Adam Themessl dari LightwoodHub menjelaskan kayu ringan yang direkayasa dengan memanfaatkan teknologi memiliki kekuatan yang mumpuni untuk berbagai kebutuhan konstruksi, indah, sekaligus ramah lingkungan.
“Pohon penghasil kayu ringan tumbuh dengan cepat dan bisa diproduksi di hutan tanaman yang dikelola secara berkelanjutan. Jadi kita tidak harus mengambil kayu dari hutan alam untuk kebutuhan konstruksi,” katanya saat peluncuran LightwoodHub.
Salah satu yang menginisiasi LightwoodHub adalah raksasa industri kayu asal Austria Hasslacher Group. Perusahaan yang sudah beroperasi sejak tahun 1901 itu menghasilkan berbagai produk kayu ringan hasil rekayasa industri mulai dari kayu gergajian, laminated timber, cross-laminated timber, hingga glued laminated timber.
Chief Operating Officer Hasslacher Group Herwig Kohla menyatakan kayu adalah produk ramah lingkungan karena bisa dimanfaatkan tanpa tersisa. “Bahkan serbuk gergajian bisa kami manfaatkan untuk memproduksi pelet dan menghasilkan listrik berkelanjutan,” katanya.
- Bahan Bangunan Kayu, Solusi Hijau Pembangunan Berkelanjutan
- Hadapi Ancaman Gempa, Penggunaan Kayu Paling Tepat untuk Konstruksi Rumah dan Gedung
Dia juga mengingatkan, kayu menyimpan karbon yang diserap saat pohon berfotosintesis. Jika kayu tersebut dimanfaatkan untuk kebutuhan konstruksi, maka selama itu pula cadangan karbon tetap tersimpan yang berarti berdampak positif sebagai aksi pengendalian perubahan iklim.
Kohla menyatakan, saat ini tren pemanfaatan kayu ringan untuk konstruksi bangunan semakin meningkat. Contohnya adalah gedung Tianfu Agricultural Expo di China dan kantor pusat Google di Inggris. ***