Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) melaporkan telah menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 1,36 juta ton dalam 4 tahun terakhir. Sulsel juga menyatakan kesiapan untuk mendukung agenda Indonesia’s FOLU Net Sink 2030.
Demikian dinyatakan oleh Sekretaris Daerah Sulawesi Selatan, Andi Aslam Patonangi dalam sambutannya yang hadir mewakili gubernur saat Sosialisasi Sub Nasional Indonesia’s Forest and Other Land Use (FOLU) Net Carbon Sink 2030 di Makassar, Sulsel, Senin, 27 Februari 2023.
Sebagai salah satu provinsi yang memiliki hutan luas, Sulsel memiliki peran yang sangat penting dalam upaya pengendalian iklim ini.
Saat ini, Pemerintah Sulsel telah melaksanakan berbagai upaya dalam menurunkan emisi GRK. Provinsi Sulsel menjadi provinsi percontohan pertama yang menandatangani nota kesepahaman pembangunan rendah karbon dengan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS pada tahun 2019 lalu.
“Ini merupakan komitmen Pemerintah Provinsi Sulsel dalam menjalankan agenda pembangunan berkelanjutan seperti pertumbuhan ekonomi, penuntasan kemiskinan, ketahanan pangan, dan aksi mitigasi perubahan iklim. Kerja sama tersebut juga merupakan bentuk komitmen Sulsel dalam menjaga kelestarian lingkungan tanpa mengabaikan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi,” tutur Andi Aslam.
Pemerintah Sulsel juga telah melakukan pemantauan aksi mitigasi perubahan iklim dengan menggunakan sistem pemantauan, pelaporan, dan evaluasi online, dimana pada tahun 2019 sistem ini telah bertransformasi menjadi aplikasi perencanaan dan pemantauan aksi pembangunan rendah karbon yang telah terintegrasi dengan sistem verifikasi nasional.
Andi Aslam menambahkan dalam upaya penurunan emisi gas rumah kaca, Provinsi Sulsel menargetkan penurunan emisi sebesar 3,56 juta ton CO2e melalui berbagai sektor, yaitu: kehutanan, pertanian, energi, transportasi, pengelolaan limbah, kelautan, dan pesisir. Dalam empat tahun terakhir Provinsi Sulsel telah melakukan aksi dengan penurunan emisi sebesar 1,36 juta setara karbon dioksida (CO2e). ***