Fakultas Kehutanan IPB University dan FIELD Indonesia memberi penghargaan kepada Manggala Agni, Masyarakat Peduli API, dan Daops Manggala Agni Terbaik Tahun 2021.
Penghargaan diberikan atas keberhasilan mengendalikan kebakaran hutan dan lahan tahun 2021.
Penghargaan diberikan oleh Prof Bambang Hero Saharjo, dosen IPB University dari Fakultas Kehutanan dan Lingkungan, sekaligus Direktur Regional Forest Fire Management Resource Center-Southeast Asia (RFMRC-SEA), 22 April 2022.
Penghargaan diberikan secara langsung di Kantor Daerah Operasional Manggala Agni Palangkaraya, Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan & Lahan (PPI KHL) Regional Kalimantan.
Penyerahan penghargaan dilakukan dalam rangka program udara bersih yang diinisiasi oleh Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University bekerjasama dengan FIELD Indonesia.
Kegiatan utama dari program tersebut adalah pengendalian kebakaran hutan dan lahan.
Program yang dimaksud meliputi monitoring titik panas (hotspot) dan kejadian kebakaran hutan dan lahan setiap hari di Sumatera, Kalimantan dan Wilayah Timur (termasuk Papua dan Papua Barat) dengan memasukkan hasil pantauannya di website di RFMRC-SEA.
Hasil pantauan tersebut disampaikan melalui paparan dan diskusi di tiga wilayah dengan cara turun ke lapangan diantaranya kepada Balai PPI Regional Sumatera, Kalimantan dan Papua.
Hasil pantauan juga dilaporkan kepada stakeholder yang lain termasuk perguruan tinggi dan NGO.
Program lainnya yaitu memfasilitasi kegiatan Pelatihan Penyiapan Lahan Tanpa Bakar (PLTB) yang dikoordinasikan langsung oleh FIELD Indonesia.
Pelatihan dilakukan pada wilayah yang sering atau pernah terjadi kebakaran hutan dan atau lahan. Program berikutnya yaitu memberikan apresiasi kepada berbagai pihak yang dianggap telah berhasil melakukan pengendalian kebakaran hutan dan lahan sehingga menurunkan emisi Gas Rumah Kaca dan turut menciptakan udara bersih.
Dengan demikian, membuat lingkungan yang lebih baik khususnya pada tiga wilayah yaitu Sumatera, Kalimantan dan Papua, seperti Mangga Agni (MA), Masyarakat Peduli Api (MPA), Petani dan aktivis lingkungan.
Adapun kriteria dan indikator penerima penghargaan yang akan dijadikan sebagai dasar penilaian antara lain sehat jasmani dan rohani, berdedikasi tinggi, bekerja dengan sepenuh hati, wilayah kerjanya paling tidak sudah dua tahun (2020-2021) tidak terbakar dibuktikan dengan hasil pantauan satelit dan fakta di lapangan (laporan daops/regional).
“Kalaupun wilayahnya terbakar pada tahun 2020, namun pada tahun 2021 berhasil di nol kan atas upaya yang maksimal,” kata Prof Bambang seperti dikutip dari laman resmi IPB University.
Kriteria lainnya adalah melaksanakan pelatihan dan sosialisasi kegiatan Penyiapan Lahan Tanpa Bakar dan wilayah kerjanya dapat dijadikan sebagai tempat rujukan dalam upaya pengendalian kebakaran hutan dan lahan.
Prof Bambang menerangkan, untuk regional wilayah Kalimantan terdapat lima orang penerima untuk kategori tingkat provinsi, dua orang untuk tingkat nasional dan 24 orang untuk tingkat kabupaten. Kegiatan pemberian penghargaan direncanakan akan diberikan selama tiga tahun dimana tahun 2022 ini adalah yang pertama untuk penilaian tahun 2021. ***