Jumat, 26 Juli 2024

Indonesia-Inggris Sepakat Perkuat Kemitraan, Termasuk Perdagangan Produk Hasil Hutan

Latest

- Advertisement -spot_img

Indonesia-Inggris sepakat untuk memperkuat kemitraan di berbagai bidang baik secara bilateral maupun multilateral, termasuk dengan mendukung Presidensi G20 Indonesia dan peran kuat dalam kepemimpinan Indonesia di ASEAN tahun 2023 mendatang.

Demikian hasil pertemuan antara Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dengan Menteri Luar Negeri, Persemakmuran, dan Pembangunan Inggris Elizabeth Truss, di London, Inggris, Selasa, 19 April 2022

Dalam pertemuan tersebut kedua Menteri membahas pentingnya penguatan kemitraan yang setara untuk mengatasi tantangan termasuk perubahan iklim, pandemi Covid-19, konflik dan kegiatan migrasi.

Akan ada Road Map (Peta Jalan) Kemitraan Indonesia-Inggris yang menjadi panduan untuk memperkuat kerja sama di berbagai bidang yang menjadi kepentingan kedua Negara.

Terkait hal tersebut, Menteri Truss dan Menteri Retno menyambut baik kesimpulan dari perundingan antara Kemenlu Inggris dan Kemenlu Indonesia tentang Peta Jalan Kemitraan Indonesia-Inggris tahun 2022- 2024.

Roadmap akan mencakup visi dan aksi nyata dalam konteks kerja sama strategis yang saling menghormati dan menguntungkan kedua negara termasuk untuk rakyatnya.

Peta jalan ini juga akan mencakup berbagai bidang kerja sama dalam hal perdagangan, investasi, dan ekonomi digital; pertahanan dan keamanan termasuk kontra-terorisme dan siber; perubahan iklim, pembangunan berkelanjutan dan rendah karbon; penelitian dan inovasi, ilmu hayati, kesehatan dan pendidikan; serta Kerjasama untuk kepentingan regional dan multilateral.

Menteri Truss dan Menteri Retno sepakat untuk mendukung Roadmap dan menggarisbawahi pentingnya langkah nyata lanjutan yang akan menguntungkan rakyat kedua negara.

Mereka juga sepakat untuk meninjau kemajuan implementasi Roadmap pada Forum Kemitraan yang akan diadakan tahun depan.

Forum diskusi dan komunikasi menjadi penting guna memperkuat kemitraan Indonesia-Inggris.

Khusus yang terkait industri kehutanan dan perdagangan produk kayu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) dijadwalkan akan turut menjadi anggota delegasi RI untuk membahas isu-isu terkait perdagangan produk kayu, di London 26 – 27 April 2022.

Terkait kerja sama perdagangan dan perubahan iklim pelaku industri Indonesia-Inggris sudah menyepakati akan mempromosikan perdagangan produk kayu legal dan lestari.

Kesepakatan itu dicapai lewat fasilitasi intensif yang dilakukan oleh Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Inggris Desra Percaya. Fasilitasi terbaru yang dilakukan adalah pertemuan yang melibatkan Forum Komunikasi Masyarakat Perhutanan Indonnesia (FKMPI) dan importir produk kayu Indonesia di Inggris, akhir Maret 2022 lalu.

Dalam pertemuan itu disiapkan langkah untuk meningkatkan pemahaman konsumen Inggris terkait aspek legalitas dan kelestarian, sehingga ekspor produk kayu Indonesia bisa meningkat. Saat ini potensi pasar produk kayu di Inggris mencapai 15 miliar dolar AS per tahun, hanya saja Indonesia baru bisa mengisi 2,15% saja.

Tentunya, produk kayu Indonesia bisa bersaing karena telah dilengkapi dengan dokumen Sistem Verifikasi Legalitas dan Kelestarian (SVLK) sesuai dengan tuntutan pasar Inggris.***

More Articles