Kamis, 21 November 2024

Climate Outlook 2023, Potensi El Nino Rendah tapi Peluang Bencana Karhutla tetap Ada

Latest

- Advertisement -spot_img

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan gangguan iklim dari Samudra Pasifik yaitu El Nino Southern Oscillation (ENSO) berada pada fase netral pada tahun 2023.

Pada fase itu diprakirakan tidak terjadi La Nina yang merupakan pemicu anomali iklim basah maupun El Nino yang merupakan pemicu anomali iklim kering.

“Pandangan Iklim tahun 2023 (Climate Outlook 2023) bahwa sepanjang tahun 2023 gangguan iklim ENSO diprakirakan akan berada pada fase netral,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa, 18 Oktober 2022.

Dwikorita menambahkan, fenomena Indian Ocean Dipole (IOD) yang merupakan gangguan iklim dari Samudra Hindia juga diprediksi akan berada pada fase netral pada tahun 2023.

Berdasarkan hasil monitoring dan prediksi BMKG, lanjut dia, kondisi suhu muka laut di wilayah Indonesia pada September hingga November 2022 dalam kondisi hangat, kemudian diprediksi akan menurun menuju kondisi normal mulai Desember 2022 hingga Mei 2023.

Dwikorita menyatakan, meski peluang El Nino atau La Nina rendah namun dia meminta meminta semua pihak untuk tetap waspada potensi bencana hidrometeorologi basah dan kering.

Menurut dia, kewaspadaan perlu dibangun karena karena kompleks dan dinamisnya kondisi atmosfer dan interaksinya dengan samudera atau lautan di wilayah kepulauan Indonesia.

Dwikorita mewanti-wanti semua pihak untuk bersiap menghadapi terjangan bencana hidrometeorologi akibat tingginya curah hujan tahunan 2023 yang diprakirakan melebihi rata-ratanya atau melebihi batas normalnya di sebagian wilayah Indonesia.

Bahkan, lanjut dia, juga tetap perlu waspada dan siaga terhadap peningkatan potensi kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan di beberapa wilayah rawan.

“Semua perlu dalam kondisi siaga dan waspada,” kata Dwikorita. ***

- Advertisement -spot_img

More Articles