Selasa, 19 November 2024

Pemerintah Siapkan 15 Pesawat Antisipasi Karhutla, Tujuh Provinsi Siaga Darurat

Latest

- Advertisement -spot_img

Pemerintah Indonesia menyiapkan 15 pesawat untuk membantu modifikasi cuaca sebagai upaya mengatasi insiden kebakaran hutan dan lahan (karhutla) gambut di berbagai wilayah.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengatakan ada tujuh provinsi yang telah menyatakan status siaga darurat terhadap bencana karhutla.

Ketujuh provinsi itu adalah Riau, Sumatera Selatan, Jambi, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.

“Ada 15 unit pesawat yang siaga dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), serta dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK),” ujarnya saat Rapat Kerja dengan Komisi IV DPR, Senin, 12 Juni 2023.

Pada April sampai Juni 2023 pemerintah melakukan modifikasi cuaca di Riau, Jambi, Sumatera
Selatan, Nusa Tenggara Timur, dan Kalimantan Barat.

Penerapan teknologi modifikasi cuaca yang dahulu dikenal sebagai teknologi hujan buatan merupakan bagian dari upaya pencegahan karhutla dengan cara pembasahan gambut.

Pemerintah juga menugaskan perusahaan swasta untuk mengatasi karhutla gambut yang terjadi di
sekitar kawasan milik perusahaan swasta tersebut.

Menteri Siti Nurbaya mengungkapkan pola kebakaran hutan yang agak berbeda terjadi di Riau. Hutan yang terbakar biasanya intens pada Maret sampai April, lalu turun pada bulan berikutnya.

Kemudian karhutla kembali naik pada Juni. Bencana itu terus bergerak naik sampai Agustus dan mencapai posisi tertinggi pada pertengahan September.

“Saat ini masuk bulan Juni, mulai bulan panas,” kata Menteri Siti Nurbaya.

Selain itu, Menteri Situ juga mengungkapkan areal terbakar per Juni 2023 yang seluas 16.637 hektare. Luas areal terbakar tersebut lebih sedikit dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang seluas 35.212 hektare.

“Diibandingkan dengan tahun lalu pada periode yang sama jadi Januari-Juni di tahun lalu 35.212 hektare, sekarang 16.000 hektare,” katanya.

Menteri juga mengungkapkan bahwa berdasarkan BMKG, proyeksi curah hujan menengah sampai tinggi masih terjadi di Sulut, Sulteng, Sulsel, Maluku dan Papua Barat.

Namun, daerah-daerah seperti pulau Jawa, Sumatera Bagian Selatan, dan sebagian Kalimantan Barat Sampai ke Kalimantan Selatan relatif kering. “Juga sebagian di Sumatera bagian utara,” katanya. ***

- Advertisement -spot_img

More Articles